Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perangkat Pendeteksi Keaslian Daging Giling

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ke depan perangkat ini dapat digunakan di rumah seperti sebuah perangkat tes kehamilan. Hanya saja penggunaanya mampu untuk mengindentifikasi produk hewani yang tidak diinginkan dalam daging sapi giling.

Para ilmuwan di University of British Columbia (UBC) berhasil menemukan sebuah cara yang lebih baik untuk mengidentifikasi produk hewani yang tidak diinginkan pada daging sapi giling.

Para peneliti ini menggunakan spektrometer dan analisis statistik yang dilengkapi laser untuk menentukan apakah sampel daging sapi giling ini menggandung sejumlah produk lain yang tidak diinginkan (bagian sapi seperti usus, lemak, ginjal, hati dan lain sebagainya).

Tingkat akurasinya untuk pengujian ini sendiri mencapai 99 persen dan dalam waktu yang sangat singkat.

Riset ini melibatkan mahasiswa di bidang teknologi pangan dan juga profesor Xiaonan Lu sebagai pemimpin riset. Metode baru yang mereka kembangkan tersebut dapat memberikan hasil yang diingikan hanya dalam waktu kurang dari lima menit.

Sehingga pengembangan alat ini ke depan menjadikan perangkat ini sebagai alat alat pemeriksaan makanan transformatif yang potensial untuk pemerintah dan juga untuk sektor industri.

"Dengan menggunakan teknik inovatif ini, deteksi pada kasus-kasus penipuan makanan bisa diketahui dengan pasti, dengan lebih cepat dan jauh lebih mudah" kata penulis utama studi Yaxi Hu. Hu merupakan kandidat PhD di fakultas pangan UBC.

Kasus penipuan /kecurangan makanan merupakan sebuah keliru yang kerap disengaja dari produk makanan. Tujuanya untuk mengeruk keuntungan ekonomi.

Ketika produsen memiliki kelebihan pasokan daging atau produk sampingan yang permintaan pasarnya relatif sedikit, makan hal tersebut bisa menjadi sebuah potensi bagi operator yang tidak bermoral untuk mencoba mengeluarkan produk tersebut sebagai sesuatu yang lain.

Dalam lima tahun terakhir, skandal kasus penipuan/kecurangan makanan ini cukup tinggi di Inggris, Irlandia, dan Rusia dimana produk olahan daging berkualitas tingggi kemudian ditambahkan/dicampur atau dioplos dengan daging domba domba, ayam bahkan hingga daging tikus.

Selama ini pengujian DNA telah terbukti efisien dan akurat dalam mengidentifikasi spesies asing dalam produk daging giling. Namun pengujian DNA yang tidak dapat dilakukan adalah mengidentifikasi bagian dari hewan seperti hati, hati, ginjal dan perut yang kemudian dicampur dengan daging dari spesies yang sama.

Untuk mengaplikasikan metode yang dikembangkan mereka, para peneliti UBC ini mengarahkan sebuah spektrometer pada sampel daging yang telah mereka siapkan dengan menggiling daging sapi dan jeroan dari supermarket lokal dengan berbagai konsentrasi.

Karena produk hewani memiliki komposisi kimia yang berbeda, molekul mereka menyerap dan menyebarkan energi dari laser spektrometer dengan cara yang berbeda. Spektrometer menangkap sinyal ini - atau spektrum - untuk menghasilkan "citra" setiap zat. Citra spektral ini bisa berfungsi sebagai perpustakaan untuk perbandingan dengan sampel lainnya.

Apakah sampel daging itu asli atau dipalsukan/dicampur dengan jeroan dapat ditentukan dengan membandingkan citra spektralnya dengan perpustakaan yang sudah tersedia, untuk mengetahui apakah ada kecocokan.

Metode ini memperbaiki teknik yang ada yang lebih rumit dan menyita waktu. Misalnya, teknik yang dikenal sebagai kromatografi cair yang selama ini bekerja dengan baik, namun memerlukan sampel daging agar dicairkan dengan pelarut sebelum pengujian, yang bisa memakan waktu lebih dari satu jam.

"Instrumentasi untuk teknik ini tidak begitu rumit," kata Hu. "Jadi, jika pemerintah atau industri ingin melakukan skrining cepat, mereka tidak perlu mencari personil yang sangat terlatih untuk melakukan percobaan ini." Kata Hu.

Yang mereka butuhkan hanyalah perangkat lunak spektrometer dan user-friendly yang terhubung ke perpustakaan gambar spektral yang kuat. Karena lebih banyak jenis daging dan jeroan dianalisis dan hasilnya disimpan, tekniknya akan menjadi lebih akurat.

Tujuan utama peneliti adalah menciptakan perangkat pintar yang terjangkau yang dapat digunakan oleh konsumen di rumah untuk otentikasi produk makanan yang berbeda. Perangkat ini akan bisa digunakan dengan mudah di rumah seperti halnya strip tes kehamilan.nik/berbagai sumber/E-6

Mengembangkan Sapi "Masa Depan"

Lebih dari separuh ternak di dunia hidup pada lingkungan yang panas dan lembab, termasuk sekitar 40 persen sapi potong di Amerika Serikat. Dengan menggunakan alat genomik, peneliti bertujuan untuk menghasilkan hewan dengan kemampuan superior untuk beradaptasi dengan kondisi hidup yang panas dan menghasilkan daging sapi yang berkualitas.

Ilmuwan dari University of Florida bekerja untuk membiakkan jenis "sapi masa depan" yakni dengan mempelajari sapi Brangus yang lebih toleran terhadap panas. Sapi ini merupakan jenis sapi hasil persilangan antara sapi Angus dan Brahman.

Raluca Mateescu, seorang profesor di departemen ilmu hewan UF / IFAS, adalah bagian dari tim peneliti UF / IFAS yang telah menerima hibah federal tiga tahun senilai $ 733.000 untuk penelitian ini. "Hibah memungkinkan kita untuk melacak segmen DNA dari dua keturunan dan mencari tahu daerah mana dari DNA sapi yang penting untuk mengatur suhu tubuh," kata Mateescu.

Menurut Mateescu, lebih dari separuh ternak di dunia hidup di lingkungan yang panas dan lembab, termasuk sekitar 40 persen sapi potong di Amerika Serikat.

Dengan menggunakan alat genomik, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan hewan dengan kemampuan yang superior untuk beradaptasi dengan kondisi hidup yang panas dan menghasilkan daging sapi yang berkualitas.

Penelitian jangka panjang UF / IFAS nantinya ingin mengembangkan pengetahuan dan alat yang dibutuhkan industri peternakan untuk meningkatkan toleransi sapi terhadap tekanan panas.

Pada saat bersamaan, peneliti berharap dapat meningkatkan efisiensi dalam produksi, reproduksi, dan kualitas daging. "Ini menawarkan pendekatan baru yang kuat untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan mengembangkan ternak produktif yang cerdas iklim untuk masa depan, dunia yang lebih panas," kata Mateescu.nik/berbagai sumber/E-6

Komentar

Komentar
()

Top