![Perangkat Elektronik untuk Rehabilitasi Stroke](https://koran-jakarta.com/images/article/phpd7ejsc_resized.jpg)
Perangkat Elektronik untuk Rehabilitasi Stroke
![Perangkat Elektronik untuk Rehabilitasi Stroke](https://koran-jakarta.com/images/article/phpd7ejsc_resized.jpg)
Ilmuwan menciptakan sistem sensor untuk rehabilitasi stroke, dengan cara kerja mengalirkan data secara nirkabel ke telepon dan komputer dokter.
"Elektronik yang kokoh memungkinkan kita melihat apa yang terjadi di dalam tubuh pasien dimana pada tingkat pemakaian tradisional tidak dapat dicapai," kata Rogers. "Kuncinya adalah membuat mereka selengkap mungkin dengan tubuh manusia," tambah Rogers. Rogers mengatakan, sensor tenggorokan baru seperti balancing, mengukur kemampuan menelan pasien dan pola bicara.
Sensor membantu diagnosis dan pengobatan aphasia, gangguan komunikasi yang terkait dengan stroke. Alat yang digunakan ahli patologi secara tradisional untuk memantau fungsi ucapan pasien - seperti mikrofon, umumnya tidak dapat membedakan antara suara pasien dan kebisingan sekitar. "Sensor kami memecahkan masalah itu dengan mengukur getaran pita suara," kata Rogers.
"Tapi mereka hanya bekerja saat dipakai langsung di tenggorokan, yang merupakan area kulit yang sangat sensitif. Kami mengembangkan bahan baru untuk sensor ini yang membengkok dan meregang dengan tubuh, meminimalkan ketidaknyamanan pada pasien," papar Rogers.
Shirley Ryan AbilityLab, sebuah rumah sakit penelitian di Chicago, menggunakan sensor tenggorokan bersamaan dengan biosensor elektronik - juga dikembangkan di laboratorium Rogers - di kaki, lengan dan dada untuk memantau kemajuan pemulihan pasien stroke.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya