Perang dan Kekeringan Memaksa Siswa di Ethiopia Putus Sekolah
Sebanyak 60 persen siswa di wilayah Tigray, Ethiopia putus sekolah akibat perang dan kekeringan.
Ia menambahkan bahwa banyak siswa yang memilih untuk berhenti sekolah karena kesulitan ekonomi, dengan beberapa di antaranya bekerja untuk mendukung keluarga mereka, terutama di daerah yang terkena dampak kekeringan.
Abdurahman juga mencatat bahwa masalah ini diperburuk oleh fakta bahwa 106 sekolah saat ini digunakan sebagai kamp bagi orang-orang yang mengungsi di dalam negeri (IDP), sehingga fasilitas pendidikan tidak dapat menampung siswa.
Pihak berwenang terus menghadapi kesulitan dalam memulihkan sistem pendidikan karena Tigray, wilayah terbesar kelima dengan populasi hampir 6 juta orang, baru pulih dari konflik dua tahun yang menghancurkan antara Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) dan pemerintah federal.
Moujib, seorang guru sekolah menengah, menyoroti meningkatnya frustrasi di kalangan siswa, yang merasa kecewa dengan sistem pendidikan yang mereka yakini tidak dapat mengatasi masalah ekonomi jangka panjang mereka.
"Saya sangat sedih melihat bahkan siswa-siswa yang cerdas mempertimbangkan untuk melarikan diri ke negara lain demi mencari peluang ekonomi yang lebih baik, daripada melanjutkan pendidikan mereka," kata Moujib.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya