Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perancis Segera Bangun Alternatif Energi Non Fosil Dalam Skala Besar, Begini Penjelasannya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Macron juga mengakui Prancis telah gagal berinvestasi dalam industri nuklirnya selama dekade terakhir, setelah bencana nuklir di pembangkit listrik Fukushima di Jepang pada tahun 2011.

"Beberapa negara membuat pilihan radikal untuk meninggalkan nuklir. Prancis tidak membuat pilihan ini. Tapi kami tidak berinvestasi karena kami ragu (sebelumnya)," katanya.

Mengatakan bahwa regulator nuklir Prancis 'tak tertandingi' dalam ketegasan dan profesionalisme mereka, Presiden Macron mengatakan keputusan untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir baru sebagai "pilihan kemajuan, pilihan kepercayaan dalam sains dan teknologi."

Presiden Macron telah mengumumkan, dirinya akan berusaha untuk memperpanjang umur semua pembangkit nuklir Prancis yang ada di tempat yang aman untuk dilakukan, dan akan mencari investasi baru yang besar dalam sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari.

"Kami tidak punya pilihan selain mengandalkan dua pilar ini," katanya.

Sementara itu melansir The Guardian, energi atom menyediakan sekitar 70 persen listrik Perancis, dan tenaga nuklir berbiaya rendah telah menjadi andalan ekonomi Prancis sejak 1970-an.

Namun begitu, upaya baru-baru ini untuk membangun reaktor generasi baru untuk menggantikan model lama telah tersandung dalam pembengkakan biaya dan penundaan.

Perlu diketahui, fokus Presiden Macron pada tenaga nuklir menandai perubahan kebijakan dari awal kepresidenannya, ketika dia berjanji untuk mengurangi bagiannya dalam bauran energi Prancis.

Meski begitu, Pemerintah Prancis melobi keras dan berhasil agar Komisi Eropa memberi label tenaga nuklir 'hijau' bulan ini, dalam tinjauan penting yang berarti dapat menarik dana sebagai sumber listrik ramah iklim.

Penentang tenaga nuklir, yang mengkhawatirkan keamanannya dan limbah radioaktif yang sangat beracun, langsung mengkritik pengumuman Macron itu.

Namun Macron berargumen bahwa energi nuklir diperlukan untuk membantu transisi ekonomi menuju masa depan rendah karbon karena energi terbarukan belum menjadi sumber energi yang bisa diandalkan, juga tidak mampu menghasilkan jumlah listrik yang diperlukan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top