Peran Aktif Perempuan Pacu Pertumbuhan
LENNY N ROSALIN, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA
JAKARTA - Perempuan diharapkan semakin diberikan tempat dalam dunia kerja. Pasalnya, hingga kini perempuan perempuan Indonesia belum banyak yang menempati posisi strategis di dunia kerja, sehingga perannya dalam mendorong pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional masih minim.
Adapun RI termasuk negara dengan tingkat ketimpangan gender yang cukup tinggi secara global. Padahal, dari 273 juta penduduk RI, sekitar 49,5 persen atau 135,5 juta jiwanya adalah perempuan. Artinya, jika diberikan kesempatan seperti laki laki kontrobusinya terhadap pembangunan bangsa sangatlah besar.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Lenny N Rosalin mengatakan, salah satu faktor menuturkan, salah satu alasan yang membuat perempuan belum banyak menempat posisi posisi penting di perusahaan karena faktor culture atau budaya.
"Budaya kita yang masih patriarki membuat perempuan belum banyak yang menempati posisi penting di dunia kerja atau perusahaan perusahaan,"paparnya dalam diskusi virtual bertajuk "Perempuan Berdaya untuk Pulih Bersama" yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Kamis (14/7).
Adapun Indonesia termasuk negara dengan tingkat ketimpangan gender yang cukup memprihatikan. Berdasarkan data Gender Development Index tahun 2020 RI berada di rangking kedelapan dari 10 negara ASEAN, sementara dibanding negara negara anggota G20, kita berada diurutan ke-15.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : andes
Komentar
()Muat lainnya