Peralihan ke Kendaraan Listrik Harus Utamakan untuk Angkutan Umum
Uji coba Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dalam lingkungan kementerian, Minggu (9/6/2024).
Jakarta - Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan bahwa peralihan kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik mesti mengutamakan angkutan umum.
Hal itu, katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin, agar peralihan energi tidak hanya berdampak pengurangan emisi tetapi juga pada pengurangan kemacetan dan lebih lanjut pada penyelesaian masalah polusi udara kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta dan lainnya.
"Ini momentum, untuk memperbaiki angkutan umum dengan listrik, sekalian mengatasi kemacetan dan polusi juga. Kalau tetap fokus layani kendaraan pribadi, tetap macet, untuk apa? " katanya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membeli sebanyak 552 bus listrik dalam program insentif kendaraan listrik' sebesar Rp12,3 triliun pada dua tahun anggaran, 2023-2024.
Menurutnya, bus-bus tersebut dapat dioperasikan di 1.824 perumahan kelas menengah dan bawah di kawasan Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi untukmengisi kekosongan layanan angkutan umum di kawasan itu hingga kemudian bisa mengatasi kemacetan, termasuk di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya