Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Usaha Rakyat

Perajin Gula Aren Masuki Pemasaran "Online"

Foto : ANTARA/Mansur.

Produk gula aren di Kabupaten Lebak dipasarkan masih ditampung tengkulak, sehingga diharapkan perajin memanfaatkan teknologi digitalisasi secara online guna meningkatkan omzet pendapatan.

A   A   A   Pengaturan Font

LEBAK - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memperluas jejaring usaha para perajin gula aren ke pasar online sehingga produknya bisa diakses publik yang lebih luas Labgkah tersebut pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan omzet.

"Kita berharap para perajin gula aren dapat menggunakan teknologi digital sehingga pemasaran lebih luas," kata Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Imam Suwangka di Lebak, Sabtu.

Produksi gula aren di Provinsi Banten terbesar ada di Kabupaten Lebak. Selama ini Lebak menyumbangkan pendapatan asli daerah yang tinggi dari perdagangan gula aren.

Sebagian besar perajin gula aren memasarkan produksinya secara tradisional dengan menjual ke penampung dan tengkulak. Karena itu, pemerintah daerah meminta perajin gula aren dapat memanfaatkan teknologi digital secara online seperti di marketplace dan media sosial.

Pemanfaatan teknologi digital disebutnya akan lebih mampu memperluas sehingga meningkatkan omzet dan pendapatan.

"Kami siap memberikan bantuan pelatihan digital kepada perajin gula juga pelaku usaha lainnya," kata Imam.

Ia mengatakan, perajin gula aren di Kabupaten Lebak berkembang di Kecamatan Sobang, Cigemblong, Muncang, Cijaku, Malingping, Cihara, Cilograng, Cirinten, Banjarsari, Gunung Kencana, Bayah, dan Panggarangan.

Perajin memproduksi gula aren itu dari pohon nira yang dikembangkan petani setempat. Perkebunan pohon aren di daerah itu tumbuh di lahan-lahan perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut.

Petani mengembangkan perkebunan aren hingga menghasilkan cairan nira sebagai bahan baku gula. Umumnya mereka memproduksi gula aren dalam bentuk cetak dan bubuk yang disebut gula semut.

"Kami terus meningkatkan mutu dan kualitas gula aren agar bisa menembus pasar domestik hingga mancanegara," tambah Imam.

Samudi (55) seorang perajin gula aren warga Sobang Kabupaten Lebak mengatakan dirinya hingga kini memasarkan produknya belum secara online, karena ketidakmampuan penggunaan teknologi digital. Dengan demikian, dirinya hingga kini memasarkan produknya ditampung tengkulak secara turun-temurun. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top