Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pasar Tenaga Kerja

Penyusutan Kelas Menengah Bakal Membebani Negara

Foto : ISTIMEWA

Meningkatnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan menurunnya kesempatan kerja sejak pandemi.

A   A   A   Pengaturan Font

Namun demikian, ukuran kelas menengah telah turun dari 21,5 persen dari total populasi pada tahun 2019 menjadi 17,1 persen pada tahun 2024, menurut data resmi yang dirilis bulan lalu. Meskipun ekonomi RI telah bangkit setelah pandemi, dengan pertumbuhan sekitar di atas 5 persen per tahun sejak 2022 di tengah inflasi yang umumnya rendah, kelas menengah yang menyusut itu kemungkinan akan menekan pertumbuhan di masa mendatang.

"Pemerintah harus berjuang dengan pendapatan pajak yang lebih rendah dan kemungkinan lebih banyak subsidi. Dalam jangka panjang, jika kelas menengah menyusut, tentu akan menjadi beban besar bagi negara," kata Jahen Rezki, analis dari Universitas Indonesia.

Salah satu alasan utama runtuhnya kelas menengah adalah perubahan pasar tenaga kerja. Sebagian besar investasi asing yang masuk ke Indonesia telah menargetkan industri seperti pertambangan, yang penyerapan tenaga kerjanya semakin sedikit karena makin banyak menggunakan teknologi mutakhir. Selain itu, persaingan yang lebih ketat dari tujuan biaya rendah seperti Tiongkok, terutama di sektor tekstil, telah menekan pabrik-pabrik, yang menyebabkan PHK yang menurut asosiasi tekstil adalah yang terburuk dalam dekade terakhir.

Ciptakan Lapangan Kerja

Pengusaha Hashim Djojohadikusumo, mengatakan pemerintahan yang akan datang akan membantu kelas menengah dengan menciptakan jutaan lapangan kerja baru dari proyek-proyek seperti program makanan gratis senilai 28 miliar dollar AS dan pembangunan jutaan rumah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top