Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gempa di Turki dan Suriah I Jumlah Korban Tewas Capai Lebih dari 11.200 Jiwa

Penyelamatan Terkendala Cuaca

Foto : AFP/Adem ALTAN

Upaya Penyelamatan l Warga berdiri dekat bangunan yang ambruk menyaksikan tim SAR berupaya mencari korban selamat di Kahramanmaras, Rabu (8/2). Hingga Rabu malam jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah mencapai lebih dari 11.200 jiwa.

A   A   A   Pengaturan Font

ANTAKYA - Tim SAR hingga Rabu (8/2) masih berupaya mencari korban selamat dari puing-puing bangunan yang ambruk akibat gempa dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah. Sejauh ini jumlah korban jiwa dari bencana gempa berkekuatan 7,8 skala Richter ini telah mencapai lebih dari 11.200 orang di Turki dan Suriah.

Selama dua hari dua malam sejak terjadinya gempa dahsyat, ribuan tim penyelamat telah melakukan misi pencariannya dalam kondisi suhu yang sangat dingin untuk menemukan mereka yang masih hidup di bawah bangunan yang rata dengan tanah di kedua sisi perbatasan.

Ketua Bulan Sabit Merah Turki, Kerem Kinik, telah memperingatkan bahwa 72 jam pertama sangat kritis dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban, apalagi karena medan yang berat serta kondisi cuaca yang buruk.

Para pejabat dan petugas medis mengatakan sebanyak 8.574 orang tewas di Turki dan 2.662 di Suriah, sehingga total korban jiwa menjadi 11.236 orang. Namun jumlah itu bisa berlipat ganda karena situasinya kurang kondusif bagi misi penyelamatan.

Sementara itu di Suriah dilaporkan bahwa tim sukarelawan White Helmets yang memimpin misi pencarian korban harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan orang-orang yang terkubur di bawah puing-puing di daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah. Mereka pun telah meminta bantuan internasional dalam upaya penyelamatan di wilayah barat laut Suriah yang dilanda perang yang masih berada di luar kendali pemerintah.

"Tim penyelamat internasional harus datang ke wilayah kami," kata Mohammed Shibli, juru bicara kelompok White Helmets. "Orang-orang sekarat setiap detik, kami harus berpacu dengan waktu," imbuh dia.

Bantuan Indonesia

Sementara itu pemerintah Indonesia melalui KBRI Ankara pada Selasa (7/2) telah mengirimkan 4 tim untuk mencari warga negara Indonesia (WNI) ke Gaziantep, Kahramanmara, Diyarbak?r, dan Hatay, yang merupakan kota-kota yang paling parah terdampak gempa.

Pada Rabu (8/2) KBRI Ankara melaporkan bahwa mereka telah berhasil mengevakuasi total 123 orang. Dalam rombongan evakuasi tersebut juga terdapat 2 warga negara Malaysia dan 1 warga Myanmar.

KBRI Ankara juga telah menyampaikan bantuan kemanusiaan berupa makanan melalui Bulan Sabit Merah Turki.

Hingga Rabu, KBRI Ankara mencatat ada 1 WNI dan anaknya yang berusia 1 tahun meninggal dunia di Kahramanmaras. Tim evakuasi KBRI Ankara yang berada di lokasi telah mengurus jenazah.

KBRI Ankara juga melaporkan ada 10 orang WNI korban luka-luka. 4 orangdiantaranya telah ditangani di rumah sakit setempat dan 6 orang lainnya dievakuasi ke Ankara untuk mendapatkan penanganan medis lanjut.

KBRI Ankara hingga berita ini ditulis juga masih mencari tahu nasib dua WNI yang bekerja sebagai terapis spa di Provinsi Diyarbakir yang hingga saat ini belum dapat dihubungi.

"Kondisi di lokasi gempa tergolong berat sehingga menyulitkan akses masuk, khususnya di Gaziantep, Nurdagi, Hatay dan Kahramanmaras," demikian pernyataan KBRI Ankara. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top