Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penyedia Barang dan Jasa Lokal Harus Manfaatkan Proyek Hulu Migas Senilai Rp500 Triliun

Foto : Istimewa

(Ki-ka) Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas sekaligus sebagai Ketua Umum SC & NC Summiy 2024, Eka Bhayu Setta, VP SCM Regional 2 PT Pertamina EP sekaligus sebagai Wakil Ketua Umum SC & NC Summit 2024, Bayu Kusuma Tri Aryanto.

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu para KKKS juga diminta jauh lebih aktif, terutama divisi Supply Chain Management (SCM) dalam menghadapi era industri migas sekarang yang sangat bergantung pada waktu. Karena itu terlambat dalam melakukan pengadaan sedikit saja akan langsung berpengaruh terhadap keekonomian proyek. "Perubahan dari sisi mindset. Sudah terjadi shifting, perubahan mindset di KKKS," ujar Hudi.

Syarat utama dalam pengadaan adalah Quality, Delivery, and Cost. Ketiga komponen itu harus sesuai dengan perhitungan keekonomian proyek. Itu juga yang jadi tantangan bagi kontraktor untuk diselaraskan.

Kepala Divisi Pengelolaam Rantai Suplai SKK Migas sekaligus Ketua Umum SC&NC Summit 2024, Eka Bhayu Setta menyatakan, proses perbaikan dalam proses pengadaan terus dilakukan oleh SKK Migas maupun KKKS.

"Tapi kadang impresi kita dengan penyedia barang jasa beda. Maka pentingnya saling edukasi kira-kira apa yang buat nggak nyaman, kalau itu nggak ada meskipun dapat perbaikan nggak jalan juga. Kalau ada yang komplen ayo duduk selalu di-encourage mempercepat. Milestones udah keliatan, LTP ada project list setiap akhir tahun untuk kegiatan di tahun depan. Jadi tidak hanya bicara tapi jelas ada proyeknya," jelas Eka.

VP SCM Regional 2 Pertamina EP, Bayu Kusuma Tri Aryanto menjelaskan, untuk bisa menjalankan prinsip QDC maka divisi SCM atau pengadaan di setiap KKKS memang sudah sewajarnya berevolusi. Saat ini SCM bisa ikut dalam pembahasan program kerja diawal sehingga tidak lagi menunggu masing-masing divisi menyerahkan daftar kebutuhan barang atau jasa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top