Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penyederhanaan Kurikulum Belum Mendesak Dilakukan

Foto : ANTARA/Indriani.

Mendikbud Nadiem Makarim.

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud harus terbuka menerima masukan dari berbagai elemen masyarakat soal rencana penyederhanaan kurikulum.

JAKARTA - Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim memandang penyederhanaan kurikulum yang tengah dikerjakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai hal yang tergesa-gesa. Penilaian ketergesaan ini karena belum ada evaluasi total terhadap implementasi Kurikulum 2013 yang baru efektif berjalan empat tahun.

"Guru dan siswa dikhawatirkan akan menjadi kelinci percobaan jika penyederhanaan dan perubahan kurikulum baru dilakukan," kata Satriwan, kepada Koran Jakarta, di Jakarta, Minggu (27/9).

Satriwan menilai penyederhanaan yang substansinya adalah perubahan kurikulum tersebut dilakukan tiba-tiba tanpa ada kajian yang jelas. Kemendikbud tampak tidak percaya diri mengkomunikasikan rencana perubahan ini ke publik. Ini berbanding terbalik di masa perubahan kurikulum 2013 dulu.

Perlu diketahui, sebelumnya Kemendikbud tengah menyederhanakan kurikulum 2013 yang rencananya selesai pada tahun 2022 setelah proses uji coba kurikulum di sekolah-sekolah penggerak. Namun, upaya ini menimbulkan keresahan, salah satunya terkait isu mengubah mata pelajaran sejarah dari wajib menjadi pilihan untuk jenjang SMA/SMK.

Perlu Diperjelas
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top