Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Berita Bohong

Penyebar Hoaks Gempa Susulan di Jawa Ditangkap

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menetapkan seorang perempuan asal Krian, Sidoarjo, UUF, sebagai tersangka karena mengunggah konten hoaks di media sosial. Pemilik akun facebook Uril Unique Febrian tersebut, menulis akan terjadi gempa besar di Pulau Jawa.

"Apa yang ditulis tersangka terkait gempa susulan di Pulau Jawa tersebut bisa meresahkan masyarakat luas. Tim cyber berhasil melacak keberadaan pelaku dan menangkapnya tadi malam," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, di Surabaya, Rabu (3/10).

Kapolda menambahkan pelaku dinilai melanggar Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946, dengan ancaman masa hukuman maksimal dua tahun penjara. Polisi akan terus mencari berita hoaks. Diimbau masyarakat jangan sampai menyebarkan hoaks yang meresahkan masyarakat atau memecah belah.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan sebanyak empat penyebar hoaks yang berkaitan dengan bencana gempa bumi dan tsunami di Donggala, Palu, dan sekitarnya telah teridentifikasi oleh kepolisian. Mereka dikejar ke daerah Majene dan saat ini polisi sudah mengantongi indentitas para penyebar hoaks tersebut.

"Penyebar hoaks kami kejar di Majene. Kami sudah tahu identitasnya, mudah-mudahan akan segera ditangkap. Ada empat orang yang sudah teridentifikasi," kata Setyo.

Lakukan Pengecekan

Setyo menuturkan berita hoaks yang muncul, salah satunya adalah adanya imbauan masyarakat untuk mewaspadai Bendungan Bili-Bili yang retak. Padahal, setelah Polsek Mamuju Gowa mengecek, hasilnya bendungan dalam kondisi baik dan aman.

Hoaks selanjutnya adalah informasi gempa susulan sebesar 8,1 skala Richter dan BNPB telah melakukan klarifikasi informasi tersebut tidak benar. Beredarnya foto-foto korban yang disebarkan sebagai foto korban bencana Palu juga ditemukan hoaks setelah diverifikasi ditemukan gambar tersebut merupakan korban perang di Timur Tengah.

Setyo mengatakan kabar warga melakukan blokade dan menjarah bandara juga merupakan hoaks karena fakta sebenarnya warga sedang mengantre menaiki pesawat.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menemukan berita bohong atau hoaks yang berkaitan dengan bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Donggala, Palu, dan sekitarnya, antara lain, tentang meninggalnya Wali Kota Palu.

Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu mengtakan Kemenkominfo menemukan sejumlah berita bohong atau hoaks yang berkaitan dengan bencana gempa bumi dan tsunami di Sulteng. Diimbau masyarakat tidak mudah mempercayai dan menyebarluaskan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau tidak jelas sumbernya.

SB/SM/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top