![Penyakit Herpes Zoster Dapat Muncul Seiring Bertambahnya Usia](https://koran-jakarta.com/images/article/penyakit-herpes-zoster-dapat-muncul-seiring-bertambahnya-usia-240724200537.jpg)
Penyakit Herpes Zoster Dapat Muncul Seiring Bertambahnya Usia
![Penyakit Herpes Zoster Dapat Muncul Seiring Bertambahnya Usia](https://koran-jakarta.com/images/article/penyakit-herpes-zoster-dapat-muncul-seiring-bertambahnya-usia-240724200537.jpg)
Para pembicara dalam konferensi pers tentang pentingnya pencegahan penyakit herpes zoster di Jakarta pada hari Rabu (24/7). Bertambahnya usia menyebabkan terjadinya penurunan kekebalan sehingga virus varicella zoster (VZV) penyebab penyakit tersebut yang dorman atau tidur di sistem saraf dapat aktif kembali.
Dokter penyakit dalam Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, FINASIM, FACP, menyatakan, herpes zoster, yang disebabkan oleh reaktivasivirus varicella-zoster(VZV), dapat terjadi lebih umum dari yang dipikirkan. Lebih dari 90 persen orang dewasa memiliki VZV yang dorman atau tidur di sistem saraf mereka.
"Seiring bertambahnya usia virus tersebut aktif kembali dan berisiko terkena herpes zoster karena penurunan fungsi kekebalan terkait usia," jelasnya.
Ia memaparkan, 1 dari 3 individu berisiko mengalami herpes zoster selama hidup mereka. Yang dirasakan penderita penyakit herpes zoster sering digambarkan seperti rasa sakit yang mendalam, membakar, menusuk, atau nyeri.
"Neuralgia pasca-herpes (NPH) adalah nyeri saraf jangka panjang yang dapat berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan atau kadang dapat bertahan selama beberapa tahun, merupakan komplikasi paling umum dari herpes zoster, ini terjadi pada 5-30 persen dari semua kasus tergantung pada usia individu," katanya.
Komplikasi lainnya termasuk infeksi saraf di sekitar mata (Herpes Zoster Oftalmikus), yang terjadi hingga 25 persen pasien. Dalam kasus yang jarang penyakit ini menyebabkan kehilangan penglihatan kejadian kardiovaskular dan serebrovaskular, seperti serangan jantung dan stroke 13, dan gangguan pendengaran.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya