Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rekayasa Lalu Lintas l Warga Mampang Protes Pengalihan Arus Lalu Lintas

Penutupan Tiga Persimpangan di Mampang Prapatan Batal

Foto : ANTARA/Galih Pradipt a

protes warga l Warga melintasi beton pemisah jalan yang dibongkar oleh warga saat uji coba penutupan tiga simpang di Simpang Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (19/5). Pembongkaran tersebut sebagai bentuk protes warga karena dengan penutupan tersebut warga harus berputar jauh untuk balik arah.

A   A   A   Pengaturan Font

Dishub DKI Jakarta dinilai terlambat mensosialisasi uji coba penutupan tiga simpang di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

JAKARTA - Uji coba penutupan tiga simpang di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan batal dilakukan, karena ditolak oleh warga Mampang, Jakarta Selatan. Warga memprotes dan membongkar paksa movement concrete barrier (MCB) yang menutup ketiga simpang tersebut.
"Saya perintahkan langsung menghentikan uji coba penutupan tiga simpang di Mampang Prapatan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga S Uno, di Jakarta Utara, Minggu (20/5).

Sandi mengakui, uji coba penutupan tiga simpang di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, kurang sosialisasi. "(Itu) belum tersosialisasi dengan baik, akhirnya menimbulkan satu miskomunikasi dengan masyarakat sekitarnya," ujar Sandi.

Sandi menyebut Pemprov DKI akan mengkaji cara lain untuk memperlancar arus lalu lintas di Jalan Mampang Prapatan Raya pasca-beroperasinya underpass Mampang-Kuningan.

Terkait pembongkaran MCB, Kasat Lantas Jakarta Selatan AKBP Krisyanto mengatakan penutupan tiga simpang di Jalan Mampang Prapatan itu sudah melalui kajian. Pihaknya bersama Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya sudah beberapa kali melakukan rapat

Baca Juga :
Piknik Kebun Teh

"Kemarin sudah dilakukan tindakan yang di Basmar, ternyata ada yang provokasi warga untuk membongkar itu semua," kata Krisyanto.

Ia katakan, sebelum melaksanakan uji coba, penutupan tersebut sudah disosialisasikan dengan memasang spanduk di sekitar lokasi. Sebelumnya, kata dia, tidak ada warga yang protes terkait rencana penutupan tersebut. "Nggak ada, tiba-tiba tengah malam dirobohkan sama warga," katanya.

Kurang Sosialisasi

Sementara itu, hasil komunikasi dengan warga, penolakan dilakukan oleh warga kelas menengah ke bawah. "Iya alasannya ini warga kelas menengah ke bawah semua yang terdampak. Karena ada warung bakso, gerobak ketoprak dan lain-lain hilir mudik di situ, mereka nggak mau puter terlalu jauh, karena jalan kaki," lanjutnya.

Ketua RT 02/05 Duren Tiga, Toni mengatakan warga membongkar beton penutup jalan itu karena ada kebakaran di Jalan Kemang Utara 9, tepatnya di sebuah rumah makan padang.

Warga kesal karena sebelumnya mobil pemadam kebakaran harus memutar jauh di sekitar Pejaten untuk menuju titik kebakaran. Dalam kasus ini, ada seorang anak berkebutuhan khusus, Wahyu Darmawan tewas.

Toni menyalahkan pihak Dishub DKI Jakarta atas kematian Wahyu. Menurutnya, Wahyu kemungkinan masih bisa tertolong jika saja mobil pemadam kebakaran bisa cepat menuju lokasi. Namun karena Perempatan Basmar ditutup beton, mobil pemadam kebakaran harus memutar lebih jauh untuk menuju lokasi.

"Terhambat karena ada penutupan dari Dishub sejak semalam. Ada korban satu orang tidak terselamatkan, jadi kita menuntut Dishub untuk bertanggung jawab atas hal ini," ujar Toni

Sebelumnya diberitakan, Dishub DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, mulai Jumat (18/5) pukul 22.00 WIB.

Dalam rekayasa tersebut, Dishub akan melakukan penataan buka di sepanjang Jalan Mampang Prapatan Raya dengan menutup tiga simpang yang ada di jalan tersebut, yaitu simpang Jalan Mampang Prapatan Raya, Jalan Mampang Prapatan dan Jalan Mampang Prapatan 8. "Rekayasa lalin yang diberlakukan, yakni dari arah utara menuju Jalan Mampang Prapatan 7 dialihkan berputar di putaran depan Garansindo," tutur Andri.

emh/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top