Penurunan 358 Juta Ton Emisi Ditargetkan Tercapai di Akhir 2023
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Fabby Tumiwa, dan para tamu undangan dalam Indonesia Solar Summit 2023, di Jakarta, Rabu (26/7).
Berbagai Program
Dalam kesempatan ini, Arifin menyebut Kementerian ESDM bersama para stakeholder telah melakukan berbagai program dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca, salah satunya pemanfaatan tenaga surya yang potensinya besar di Indonesia.
"Indonesia punya potensi yang sangat besar untuk memanfaatkan energi surya. Kita adalah negara tropis ada di jalur khatulistiwa, dan kita mempunyai banyak lahan," ujar Arifin
Sebagaimana dokumen National Determined Contribution (NDC), pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 358 juta ton CO2 atau 12,5 persen dengan kemampuan sendiri atau 446 juta ton CO2 atau 15,5 persen dengan bantuan internasional pada 2030. Selain itu, pemerintah juga menargetkan net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Fabby Tumiwa, mengungkapkan para pengembang anggota AESI berhasil menjalin kontrak pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 134 megawatt (MW) sampai semester I 2023.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya