Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wabah Korona I DKI Pertimbangkan Evaluasi PTM 100 Persen

Penularan Covid-19 Diduga dari Transmisi di Jabodetabek

Foto : ANTARA/Fakhri Hermansyah

Petugas medis mengambil sampel tes usap PCR kepada murid dan guru di Jakarta Timur, Kamis (13/1/2022). Sebanyak 35 siswa serta 10 guru mengikuti tes usap PCR setelah terdapat satu siswa yang positif COVID-19 dan saat ini PTM (Pembelajaran Tatap Muka) diberhentikan selama lima hari.

A   A   A   Pengaturan Font

Dominasi transmisi Covid-19 ditengarai berasal dari Jabo­detabek karena tingginya interaksi di kawasan ini.

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menduga dominasi penularan Covid-19 varian Omicron berasal dari transmisi di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Dominasi transmisi terjadi di Jabodetabek, kata Riza, karena tingginya interaksi warga di kawasan ini. "Ya memang sekali lagi Jakarta ini kan Ibu Kota, bersinggungan dengan wilayah lainnya, yang tak langsung jadi kawasan Jabodetabek. Jadinya interaksi di sini sangat tinggi dan warga Jabodetabek itu juga mungkin ke daerah lainnya di luar Jabodetabek. Jadi dimungkinkan penularan itu bisa saja melalui warga yang ada di Jabodetabek," tutur Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (24/1).
Dengan tingginya potensi penularan di Jabodetabek, Riza mengimbau warga Jabodetabek, khususnya Jakarta agar berhati-hati dan selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) di mana pun berada. "Oleh karena itu warga di Jabodetabek tidak hanya di Jakarta memang harus hati-hati. Pastikan ketika hadir di manapun untuk menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan, hindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas dan makan bersama. Itu hal-hal yang sudah menjadi ketentuan. Untuk kita semua patuhi, taati menjadi satu kehidupan kita sehari-hari," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan dalam sepekan terakhir kasus harian Covid-19 terus mengalami peningkatan dan sebagian besar kasus disumbang dari wilayah aglomerasi Jabodetabek.
"Berdasarkan data yang kami himpun, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik. Kenaikan di Jawa Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," tutur Luhut.
Selain itu, kasus yang disebabkan oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sudah berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional.
Dari sini, kata Luhut, dapat disimpulkan bahwa transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibanding waktu sebelumnya. "Pemerintah juga terus mewaspadai tren positivity rate. Meski secara keseluruhan, PCR dan antigen, positivity rate masih di bawah standar WHO 5 persen, tetapi positivity rate PCR sudah meningkat menjadi 9 persen," tutur dia.

Masukan Masyarakat
Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui lembaga organisasi terkait evaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen terbatas. Pasalnya, kasus Covid-19 dan kasus virus Omicron juga angkanya cukup tinggi.
"Kami mempertimbangkan semua masukkan, baik lembaga organisasi atau pribadi pribadi warga jakarta yang ingin agar evalusi terkait PTM," kata Ahmad Riza.
Riza mengatakan pihaknya akan melakukan monitoring, pengawasan, dan evaluasi terkait PTM 100 terbatas. "Kami terus melakukan monitoring, pengawasan, dan evaluasi terkait PTM 100 persen terbatas," ujarnya.
Menurut Riza, pastinya kebijakan penerapan PTM 100 persen di Jakarta itu mengikuti aturan dari Kemnterian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi. "Sepeti sudah yang sering kami sampaikan, kami memberlakukan PTM 100 persen mengikuti kebijakan daripemerinta pusat melalui kemendikbudristek," tuturnya.
Dikatakan Riza, pihaknya mengklaim Jakarta memenuhisyarat untuk menjalankan PTM 100 persen, di antaranya disyaratnya adalah provinsi di level 1 atau 2. Jakarta memenuhi syarat level 2. Kemudian syarat lain vaksin tenaga pendidikan di atas 80 persen, lansia di atas 50 persen, dan Jakarta vaksinnya lebih dari 91 persen tenaga kependidikannya, lansia di atas 71 persen bahkan peserta didik sudah 98 persen. artinya Jakarta memenuhi syarat.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top