Penjualan Eceran September 2024 Diprediksi Tumbuh 4,7 Persen
Pengunjung melihat produk fashion di Pasar tanah Abang Little Bangkok, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pasar Tanah Abang menghadirkan pusat grosir eceran fashion modern bernama Little Bangkok yang diresmikan pada 15 Januari 2024 di Jembatan Metro Tanah Abang yaitu pasar yang diadaptasi dari tren penjualan daring oleh 'jastiper' dan selebgram dengan melakukan 'live shopping' di Bangkok.
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir/nym.JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprakirakan penjualan eceran tumbuh 4,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada September 2024, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2024 yang diprakirakan mencapai 210,5.
"Kinerja penjualan eceran ini ditopang antara lain oleh kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, suku cadang dan aksesori, serta subkelompok sandang," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Rabu (9/10).
Angka prakiraan IPR September 2024 tersebut lebih rendah dibandingkan IPR Agustus 2024, yang tercatat 215,9 atau tumbuh sebesar 5,8 persen (yoy).
Secara bulanan, penjualan eceran September 2024 diprakirakan terkontraksi 2,5 persen month to month (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,7 persen (mtm), seiring dengan menurunnya permintaan masyarakat akibat berakhirnya program diskon yang diterapkan retailer pada peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).
Beberapa kelompok tumbuh positif dan menahan penurunan kinerja penjualan eceran yang lebih dalam yaitu suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga lainnya, dan peralatan informasi dan komunikasi.
IPR Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,5 persen (yoy) didorong terutama oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan bahan bakar kendaraan bermotor.
Secara bulanan, penjualan eceran tercatat sebesar 1,7 persen (mtm), meningkat setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).
Peningkatan tersebut terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, peralatan informasi dan komunikasi, serta perlengkapan rumah tangga lainnya sejalan dengan meningkatnya permintaan saat acara HUT RI didukung penerapan strategi potongan harga oleh retailer.
Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada November 2024 dan Februari 2025 diprakirakan menurun.
Hal itu tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2024 dan Februari 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 134,3 dan 155,9, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 141,3 dan 166,7 didukung oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan barang yang mencukupi.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- Libur Hari Natal, ASDP Catat 44.800 orang Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- Tingkatkan TKDN Laptop Nasional, Zyrex Gandeng UGM dan Xacti
- Tim SAR evakuasi enam pendaki tersesat di Gunung Ponteoa
- Menhut: Pendakian Semeru dibuka hanya sampai Ranu Kumbolo
- BMKG Imbau untuk Waspadai Gelombang Tinggi saat Libur Natal di Pantai Kalsel