Penjualan Buku Han Kang, Peraih Nobel Sastra, Melonjak Tajam
Penjualan buku-buku novelis Han Kang melonjak tajam di toko buku daring Korea Selatan setelah ia memenangkan hadiah Nobel Sastra.
Foto: ANTARA/YonhapSEOUL - Penjualan buku- buku novelis Han Kang melonjak tajam di toko buku daring Korea Selatan setelah ia memenangi hadiah Nobel Sastra, dengan lebih dari 130.000 eksemplar terjual dalam waktu kurang dari sehari di dua platform besar.
Kyobo Book Centre dan Yes24 melaporkan pada Jumat (11/10), bahwa mereka masingmasing telah menjual lebih dari 60.000 dan 70.000 eksemplar karya Han. Saat ini, buku-buku Han sudah habis terjual dan hanya tersedia melalui sistem pemesanan di muka.
Di daftar buku terlaris Kyobo, sembilan dari sepuluh judul teratas adalah karya Han, termasuk The Vegetarian, Human Acts, We Do Not Part, The White Book, dan Greek Lessons. Tujuh buku teratas dijual melalui sistem reservasi karena stok yang habis. Seperti dikutip dari Antara, penjualan di Kyobo meningkat 451 kali lipat sejak pengumuman Nobel. Tren serupa juga terjadi di Yes24, di mana karya Han mendominasi sepuluh besar.
Human Acts, The Vegetarian, dan We Do Not Part menempati tiga posisi teratas, dengan peningkatan penjualan masing-masing 784 kali lipat, 696 kali lipat, dan 3.422 kali lipat. Ketiga judul ini terjual sebanyak 77.000 eksemplar hanya pada Jumat saja. Aladin, toko buku daring lainnya, juga mencatatkan buku-buku Han di delapan posisi teratas pada grafik penjualannya. "Ini pertama kalinya buku-buku Han terjual secepat ini sejak The Vegetarian memenangi Man Booker International Prize," kata Kim.
Popularitas Naik
Hyun-jung, yang telah menangani buku-buku terlaris di Kyobo sejak 2008, mengatakan saat itu popularitasnya naik hanya terbatas pada satu buku, tetapi kini penjualan merambah ke semua karya Han. Han Kang menolak mengadakan konferensi pers untuk merayakan pencapaian itu, mengingat tragedi global yang sedang berlangsung akibat perang Ukraina-Russia dan konflik Israel-Palestina.
Ayah Han, Han Seung-won (85 tahun), yang merupakan seorang novelis terkenal, menyampaikan pesannya selama konferensi pers di Sekolah Sastra Han Seung-won, di Jangheung, Provinsi Jeolla Selatan, pekan lalu. "(Han) mengatakan kepada saya, 'Dengan perang yang semakin intensif dan orang-orang mati setiap hari, bagaimana kita bisa mengadakan perayaan atau konferensi pers?' Dia mengatakan dia tidak akan mengadakan konferensi pers," kata Han Seungwon seperti dikutip Korea Times.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pasangan Andika-Hendi Tak Gelar Kampanye Akbar Jelang Pemungutan Suara Pilgub Jateng
- 2 Cawagub DKI Rano Karno Usul Ada Ekosistem Pengolahan Sampah di Perumahan
- 3 Kampanye Akbar Pramono-Rano Bakal Diramaikan Para Mantan Gubernur DKI
- 4 Spanyol Ingin Tuntaskan Fase Grup UEFA Nations League dengan Kemenangan
- 5 Transjakarta Beroperasi Hingga 23.00 Saat Timnas Indonesia Lawan Arab
Berita Terkini
- Badan Sawit Harus Utamakan Kepentingan Petani dan Industri
- Warga Terdampak Longsor Bangunjiwo Dikirimkan Logistik oleh BPBD Bantul
- Hujan Deras Rabu Siang Akibatkan Banjir di Permukiman Lebak
- Jadwal Pekan ke-11 Liga 1: Duel Klasik Persebaya vs Persija
- Paes Senang dengan Penyelamatan Terakhir Lawan Saudi