Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengusaha Amerika Serikat Elon Musk Sebut Tidak Ada Pemilu Nyata Jika Trump Kalah

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Arsip Foto - CEO Tesla Inc. dan SpaceX serta pemilik Neuralink, Elon Musk menyampaikan pidato pada pembukaan World Water Forum 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Moskow - Pengusaha miliarder Amerika Serikat Elon Musk meramalkan bahwa AS tidak akan memiliki pemilu sesungguhnya jika calon presiden dari Partai Republik Donald Trump kalah dari calon dari Partai Demokrat Kamala Harris pada 5 November mendatang.

Pernyataan Musk tersebut muncul setelah Harris berjanji akan memberikan amnesti bagi para imigran yang melintas secara ilegal ke AS.

"Tujuan yang dinyatakan secara terbuka oleh hampir semua pemimpin Partai Demokrat adalah melegalkan ~15 juta migran ilegal sesegera mungkin, serta mendatangkan puluhan juta migran lainnya," tulis Musk di X.

"Itu akan segera membuat semua negara bagian yang masih belum jelas menjadi negara bagian yang mendukung Partai Demokrat, seperti yang terjadi di California dengan amnesti 1986, mengubah Amerika menjadi negara satu partai permanen. Ini adalah pemilihan umum terakhir jika Trump kalah," lanjutnya.

Pada Mei, Musk mengatakan pemilu 2024 di AS kemungkinan menjadi pemilu terakhir yang diputuskan warga AS karena masuknya imigran ilegal secara besar-besaran ke negara itu.

Migrasi ilegal di perbatasan selatan AS telah memecahkan rekor selama tiga tahun berturut-turut sejak Presiden Joe Biden mengambil alih Gedung Putih pada Januari 2021, dengan total hampir 8 juta pertemuan ilegal terjadi selama periode tersebut, menurut data yang diberikan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top