Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Demo di Hong Kong I Demonstran Ingin Warga Tiongkok Ketahui Aksi di Hong Kong

Pengunjuk Rasa Kepung Stasiun West Kowloon

Foto : AFP/Hector RETAMAL

Tentang RUU Ekstradisi l Sejumlah polisi menjaga dengan ketat bagian luar stasiun West Kowloon, Hong Kong, saat kembali terjadi aksi unjuk rasa antipemerintah yang menolak RUU ekstradisi pada Minggu (7/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Aksi unjuk rasa antipemerintah kembali terjadi di Hong Kong. Kali ini demonstran melakukan aksinya di luar stasiun kereta cepat West Kowloon, yang menghubungkan Hong Kong dan Tiongkok daratan.

HONG KONG - Puluhan ribu pengunjuk rasa antipemerintah melakukan aksi demonstrasi di wilayah Kowloon tepatnya di luar stasiun kereta cepat West Kowloon, Hong Kong, pada Minggu (7/7). Stasiun itu merupakan salah satu akses yang menghubungkan wilayah itu dengan Tiongkok daratan.

Unjuk rasa di luar stasiun ini West Kowloon ini merupakan aksi kemarahan massal terbaru dari para aktivis yang berusaha untuk terus menekan para pemimpin kota yang pro-Beijing. Aksi itu pun merupakan protes besar-besaran lanjutan sejak penyerbuan ke gedung legislatif pada Senin (1/7) menjerumuskan pusat keuangan internasional lebih jauh ke dalam krisis.

"Kami ingin menunjukkan kepada para wisatawan, termasuk para wisatawan Tiongkok daratan tentang apa yang terjadi di Hong Kong, dan kami berharap mereka dapat membawa tuntutan ini saat kembali ke Tiongkok," kata Eddison Ng, demonstran berusia 18 tahun.

Sebelumnya selama sebulan, Hong Kong telah diguncang oleh aksi unjuk rasa yang kadang berakhir dengan serangkaian konfrontasi kekerasan dengan polisi. Aksi-aksi unjuk rasa itu dipicu oleh rancangan undang-undang (RUU) yang memungkinkan ekstradisi ke Tiongkok daratan.

Sejak terjadi aksi-aksi itu, RUU itu ditunda sebagai tanggapan terhadap reaksi keras, namun sayangnya tak banyak membantu memadamkan kemarahan publik, yang telah berkembang menjadi gerakan yang lebih luas yang menyerukan reformasi demokratis dan penghentian pergeseran kebebasan di kota semiotonom itu, setelah para pengunjuk rasa menuntut agar RUU ekstradisi yang ditunda dihapuskan seluruhnya dan pemimpin kota bernama Carrie Lam mundur dari jabatannya.

Sementara itu di Tiongkok, media massa setempat yang menyensor pemberitaan soal unjuk rasa di Hong Kong, menyatakan aksi protes di Hong Kong telah disponsori pihak asing untuk menimbulkan kekacauan.

Komentar Dubes Liu

Sementara itu dalam sebuah sesi wawancara dengan BBC pada Minggu, Duta Besar Tiongkok untuk Inggris, Liu Xiaoming, mengatakan RUU ekstradisi diperlukan untuk menyumbat celah hukum yang mengalangi buronan kriminal berlindung di Hong Kong dan menyatakan bahwa Beijing memiliki kepercayaan penuh terhadap pemerintahan di Hong Kong bahwa mereka bisa mengatasi aksi protes itu.

Tak hanya itu, Dubes Liu pun menyatakan agar pemerintah Inggris jangan merecoki masalah politik dalam negeri Hong Kong. "Ketua eksekutif dan pemerintah Hong Kong ingin menjadikan wilayahnya sebagai tempat yang aman, bukan tempat perlindungan bagi para buronan kriminal," pungkas Dubes Liu. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top