![Penguatan Misi NATO Tak Membuat Aliansi Jadi Pihak yang Berkonflik](https://koran-jakarta.com/images/article/penguatan-misi-nato-tak-membuat-aliansi-jadi-pihak-yang-berkonflik-240712005755.jpg)
Penguatan Misi NATO Tak Membuat Aliansi Jadi Pihak yang Berkonflik
![Penguatan Misi NATO Tak Membuat Aliansi Jadi Pihak yang Berkonflik](https://koran-jakarta.com/images/article/penguatan-misi-nato-tak-membuat-aliansi-jadi-pihak-yang-berkonflik-240712005755.jpg)
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg saat konferensi pers pada KTT NATO di Walter E. Washington Convention Center, Washington, DC, Amerika Serikat, Rabu (10/7).
"Kami akan mendirikan pusat komando NATO untuk Ukraina guna memfasilitasi dan memastikan pelatihan dan pengiriman bantuan keamanan kepada Ukraina. Akan ada 700 personel yang akan mengambil alih banyak hal yang telah dilakukan AS sejauh ini dalam memimpin koordinasi bantuan keamanan dan pelatihan, komando besar di Wiesbaden di Jerman," kata kepala NATO.
Russia telah melakukan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari 2022. Presiden Vladimir Putin mengatakan operasi tersebut bertujuan melindungi orang-orang yang menjadi sasaran genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.
Menurut Putin, tujuan akhir dari operasi tersebut adalah membebaskan Donbas dan menciptakan kondisi yang menjamin keamanan Russia. Russia sebelumnya mengirim catatan kepada NATO menyoal pasokan senjata ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Russia, Sergey Lavrov, mengatakan setiap kargo yang berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi sasaran yang sah bagi Russia.
Selain itu, para pemimpin NATO mengatakan hubungan Tiongkok yang semakin dalam dengan Russia merupakan penyebab kekhawatiran yang mendalam dan menuduh Beijing memainkan peran kunci dalam membantu serangan Moskwa terhadap Ukraina.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya