Penguatan Bersifat Terbatas

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (9/8). Data ekonomi solid Tiongkok, termasuk kenaikan impor, bakal berdampak positif bagi kinerja ekspor Indonesia sehingga menjadi katalis bagi penguatan rupiah.

Senior Economist Samuel Sekuritas, Fikri C Permana, menilai peningkatan ekspor membuat kepercayaan investor terhadap Indonesia makin kuat. Hal itu terlihat dari aksi net buy investor asing di pasar saham maupun Surat Berharga Negara (SBN) dalam beberapa hari terakhir.

Fikri memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (9/8), cenderung menguat terbatas di kisaran 14.800-14.950 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan, ditutup menguat di tengah optimisnya data tenaga kerja Amerika Serikat. Rupiah ditutup menguat 18 poin atau 0,12 persen dari akhir pekan lalu menjadi 14.876 rupiah per dollar AS.

"Optimisnya data tenaga kerja dan upah AS yang dirilis pada hari Jumat lalu meredakan kekhawatiran akan resesi AS dan meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan jalur pengetatan kebijakan moneter yang agresif," kata analis Monex Investindo Futures, Faisyal, dalam kajiannya di Jakarta, Senin (8/8).
Halaman Selanjutnya....