Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penguatan Bersifat Terbatas

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penguatan rupiah terhadap dollar AS kemarin diperkirakan bersifat terbatas sehingga berpotensi melemah, hari ini (10/2). Tingginya kasus Covid-19 di dalam negeri dinilai masih mejadi sentimen negatif bagi pergerakan rupiah, sedangkan dari luar negeri investor cenderung menanti data inflsi Amerika Serikat (AS).

Analis DC Futures Lukman Leong menilai kenaikan kasus Covid-19 omicron di Indonesia membuat pasar khawatir. Situasi tersebut, lanjutnya, dapat menjadi katalis negatif bagi pergerakan rupiah. Dia memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Kamis (10/2), diperdagangkan di kisaran 14.300-14.450 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (9/2) sore, ditutup menguat 41 poin atau 0,28 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.358 rupiah per dollar AS.

"Untuk faktor eksternal, dollar AS agak melemah dengan pelaku pasar menantikan data inflasi AS besok," kata Lukman.

Sementara dari domestik, Lukman menilai ekspektasi dari harga batu bara yang mencapai level tertinggi dalam empat bulan, masih akan menopang rupiah dalam beberapa waktu ke depan. "Walau data tadi pagi melihat penurunan pada cadangan devisa Indonesia, namun saya kira akan kembali naik ke depannya," ujar Lukman.

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2022 turun menjadi 141,3 miliar dollar AS.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top