Penghijauan Pelabuhan Marunda Dilanjutkan

JAKARTA - Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Karya Citra Nusantara (KCN) melanjutkan penghijauan kawasan Pelabuhan Marunda dengan menanam bakau (mangrove) tahap dua sepanjang 1.100 meter. Penanaman tahap pertama selesai 2017.

"Jadi, memang program ini sebagai tahap kedua. Sebab tahap pertama sudah dilaksanakan pada 2016 hanya 600 meter. Tahap kedua ditargetkan sampai 1.100 meter," kata Direktur Utama PT KCN, Widodo Setiadi, di Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (3/6).

Widodo berharap setelah penanaman mangrove tahap kedua selesai, maka Pelabuhan Marunda akan memiliki pembatas (barrier) alami dari tumbuhan yang menyaring udara agar lebih bersih dan sejuk (green port). Ini merupakan implementasi dari konsep green port. Saat ini dia juga bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor untuk survei terkait penanaman di pelabuhan ini untuk dihijaukan.

Widodo mengatakan, setelah pembatas alami berupa mangrove jenis Rhizopora Mucronata sepanjang 1.700 meter selesai ditanam, nanti akan dibangun pula tiga tingkat kawasan hijau seluas 100 hektare di areal pelabuhan yang luas seluruhnya mencapai 5.350 meter. Area pendukung dari tiga tingkatan inilah yang akan dihijaukan. Saat ini, IPB sedang meneliti dan membuat kajian tentang jenis tumbuhan yang akan cocok ditanam di Pelabuhan Marunda.

Menurut Widodo, di area pelabuhan memang paling efektif untuk ditanami tumbuhan berupa bakau karena bisa tumbuh di kawasan yang dialiri air laut. Tanaman bakau jenis Rhizopora Mucronata tingginya bisa mencapai 30 meter.

Kendati begitu, PT KCN akan terus berupaya menjalankan penghijauan dengan cara penanaman tumbuhan lainnya di kawasan Pelabuhan Marunda. Jadi, ini perlu langkah terpadu, bukan hanya dengan penanaman mangrove. Ini bisa menyelesaikan permasalahan debu. "Kami akan terus melakukan penghijauan lainnya di Marunda. Kami juga melanjutkan ini agar rencana menjadikan pelabuhan lebih ramah lingkungan berjalan dengan baik," kata Widodo.