Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penggunaan Ganja Bagi Wanita Hamil Bisa Tingkatkan Risiko Lahir Mati

Foto : Freepik/Jcomp

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah studi baru menunjukkan penggunaan ganja selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran mati atau stillbirth dan persalinan prematur.

Dalam studi yang diterbitkan di American Journal of Obstetrics & Gynecology pada Kamis (9/2), para peneliti membandingkan data kesehatan dan sampel urin dari sekitar 9.000 wanita hamil di seluruh AS, yang terbagi dalam kelompok pengguna ganja dengan mereka yang tidak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang dites positif ganja dalam 14 minggu pertama kehamilannya memiliki risiko 27 persen lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan yang lebih rendah, lahir mati, lahir prematur, dan tekanan darah tinggi selama kehamilan.

Sementara mereka yang bukan pengguna ganja hanya memiliki risiko 18 persen untuk mengalami kondisi serupa.

Sejumlah masalah kesehatan itu diukur peneliti karena berkaitan dengan komplikasi selama pembentukan plasenta, yang merupakan organ pengantar oksigen dan nutrisi ke janin.

Torri Metz, seorang profesor kebidanan dan ginekologi di University of Utah dan penulis utama studi tersebut, mengatakan bahwa timnya mengelompokkan semua komplikasi ini karena dapat terjadi secara bersamaan jika plasenta tidak berfungsi dengan baik.

Berbicara kepada Insider, Metz mengaku tidak terkejut dengan temuan penelitian yang dilakukannya bersama rekan-rekannya. Menurutnya, penelitian sebelumnya telah mengaitkan penggunaan ganja dengan perkembangan janin yang tidak normal.

Meski demikian, penelitian Metz terbatas karena tidak dapat sepenuhnya mengisolasi penggunaan ganja dari faktor lain yang mungkin menyebabkan masalah kesehatan.

"Dengan studi khusus ini, saya pikir pertanyaannya adalah apakah kita benar-benar melakukan pengujian universal pada semua orang untuk melihat apakah mereka pernah terpapar ganja, mungkin hasilnya akan berbeda," kata Metz.

Tetapi ada sangat sedikit penelitian berkualitas yang meneliti bagaimana penggunaan ganja selama kehamilan berdampak pada kesehatan janin atau anak,

Sheryl Ryan, seorang profesor pediatri di Penn State Health, yang juga menulis laporan klinis tentang penggunaan ganja selama kehamilan dan tak terlibat dengan penelitian Metz turut menyoroti hasil penelitian Metz.

Menurut Ryan, batasan penelitian Metz adalah bahwa orang yang dites positif ganja cenderung memiliki faktor lain yang memengaruhi hasil kehamilan, seperti mengalami lebih banyak stres, meskipun Metz mengatakan timnya menyesuaikan data untuk mengontrol perbedaan ini.

Metz mengatakan, idealnya para peneliti akan menguji bagaimana penggunaan ganja berdampak pada kehamilan melalui uji coba acak, atau double-blind. Namun, meminta kelompok terkontrol untuk menggunakan ganja saat hamil akan "tidak etis" dan karenanya menciptakan banyak hambatan untuk penelitian.

Meskipun penelitian tentang topik ini terbatas, Ryan mengatakan American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan orang hamil untuk menggunakan ganja.

"Kami menyarankan agar wanita hamil atau mempertimbangkan untuk hamil dididik tentang potensi efek negatif penggunaan ganja, serta zat lain, pada janin yang sedang berkembang, dan tidak menggunakan produk ganja apapun selama kehamilan," kata Ryan kepada Insider.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top