Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pengguna Behel Harus Rajin Merawat Gigi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Meski pandemi Covid-19 bukan berarti perawatan gigi tidak dilakukan. Pemakai kawat gigi (behel) harus rajin merawat untuk menjaga posisi dan kebersihan gigi.

Menurut drg M Fahrul Rozi, Sp Ort perawatan gigi memang bersifat ortodonti, yaitu bidang kedokteran gigi yang khusus mempelajari tentang estetika posisi gigi, rahang, dan wajah yang sifatnya nonemergensi. Namun demikian setelah tiga bulan dari perawatan, pengguna behel harus melakukan perawatan dan sifatnya sebagai emergensi.

"Kalau tidak dilakukan dikhawatirkan terjadi pergerakan gigi yang tidak terkontrol, serta timbulnya penyakit mulut dan lainnya," jelas dia dalam webinar berjudul Oral Health Series Perawatan Kawat Gigi di Tengah Pandemi, Senin (30/11).

Untuk itu, lanjut dia, tidak perlu takut memulai dan melakukan perawatan ortodonti pada saat pandemik selama masih mengikuti protokol kesehatan, seperti melakukan penapisan (screening) pasien, menerapkan 3M (masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), perawat dan dokter menggunakan APD level 3, dan ruang kerja steril.

Namun demikian jika terpaksa masih takut keluar untuk perawatan gigi pengguna behel harus menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Mereka harus membersihkan gigi dan mulut dengan sikat gigi khusus. Langkah ini untuk menghindari adanya penimbunan sisa makanan yang dapat mencipaktan karang gigi.

Sariawan

Masalah lain yang sering dihadapi pengguna behel adalah sariawan. Meski kerap dianggap sepele, sariawan tetap harus segera diobati dan ditangani karena bisa berdampak pada kondisi fisik dan psikologis.

"Secara fisik sariawan menimbulkan rasa perih dan lelah. Sedangkan psikologis akan menimbulkan rasa khawatir, mood yang buruk, dan depresi," ujar Product Manager PT Kalbe Farma Tbk Vania Harista.

Sariawan jika dibiarkan juga akan menimbulkan gangguan makan. Dampaknya akan menganggu asupan nutrisi seseorang, sehingga harus diobati dengan obat dengan kandungan antiseptik berupa policresulene.

Sayangnya obat dengan bahan policresulene ketika diolehkan pada wilayah sariawan akan menimbulkan rasa nyeri dan sensasi terbakar. Selain itu bahan anastetik berupa benzydamine dan lignocaine dan ini juga membuat rasa tidak enak.

Antiseptik berupa povidone iodine umumnya menimbulkan rasa tidak enak dan tidak boleh tertelan. Bahan obat anti-inflamasi berupa triamcinolone acetonide yang digunakan untuk sariawan tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui.

Kalbe memiliki obat sariawan yang tidak menimbulkan rasa sakit, nyaman di mulut dan aman untuk ibu hamil dengan nama Aloclair Plus. Obat ini diklaim ideal yang efektif buat lapisan pelindung untuk mengurangi nyeri, efek tahan lama, kerja cepat, aman jika tertelan, tidak menimbulkan iritasi dan rasa perih dan mudah digunakan.

Aloclair Plus mengandung lindah buaya sebagai anti-inflamasi, antiseptik, analgesik dan pembalut luka. Selain itu terdapat bahan sodium hyaluronate sebagai jaringan ikat, melembapkan, dan mempercepat penyembuhan luka. Glycyrrhetinic acid mengadung ekstrak akar licorice sebagai antiinflamasi, dan polyvinylpyrrolidone merupakan zat yang tidak diserap tubuh.

"Obat ini telah disetujui Food and Drug Administration, Amerika dan mampu membentuk lapisan pelindung yang tahan lama," tutup Vania. Hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top