Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi

Pengeluaran Per Kapita di Kabupaten Bogor Turun

Foto : ANTARA/Khalis
A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat nilai rata-rata pengeluaran per kapita di wilayahnya menurun pada 2020 imbas pandemi Covid-19.

"Pada tahun 2019 rata-rata sebulannya pengeluaran per kapita mencapai 1,2 juta rupiah, tapi 2020 hanya 1,1 juta rupiah per kapita menurut kelompok komoditas," ungkap ungkap Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani di Cibinong, Bogor, kemarin.

Menurut dia, pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan, kemudian dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah tangga tersebut.

Beberapa komponen pengeluaran per kapita yang mengalami penurunan pada kategori makan yaitu seperti daging dari 27 ribu rupiah menjadi 26 ribu rupiah, telur dari 33 ribu rupiah menjadi 31 ribu rupiah, dan buah-buahan dari 28 ribu menjadi 24 ribu rupiah.

Kemudian, dari kategori pengeluaran bukan makanan yang mengalami penurunan yaitu seperti keperluan perumahan dari 283 ribu menjadi 268 ribu rupiah, keperluan pakaian dari 34 ribu menjadi 33 ribu rupiah, dan keperluan bayar pajak atau asuransi dari 32 ribu menjadi 30 ribu rupiah.

Sementara, Bupati Bogor, Ade Yasin menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 berimbas pada meningkatkan angka kemiskinan di Kabupaten Bogor dari 9,06 persen pada 2019 menjadi 14,2 persen pada tahun 2020.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di wilayahnya melambat menjadi -1,19 persen pada 2020 dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 5,85 persen. "Adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan pembatasan kegiatan masyarakat, berdampak pada turunnya aktivitas produksi barang dan jasa," katanya.

PAD Lampaui Target

Di sisi lain, Pemkab Bogor membukukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) senilai 3,7 triliun rupiah pada tahun 2021, melampaui target yang ditetapkan senilai 3,3 triliun rupiah.

"Dengan kelebihan target 417 miliar rupiah, akhirnya kami bisa menutup kekurangan yang seharusnya diterima pada tahun 2021. Contohnya bagi hasil pajak dari provinsi dipotong dari 900 miliar jadi 200 miliar rupiah," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Selasa (4/1).

Ade Yasin menyebutkan, pendapatan Pemkab Bogor secara keseluruhan di tahun 2021 pun melebihi target, yakni 9 triliun rupiah atau 103,86 persen dari yang ditetapkan 8,7 triliun rupiah.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top