Pengelolaan Sampah Harus Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

JAKARTA - Pengelolaan sampah harus mampu berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Hal tersebut menjadi poin dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati, dalam konferensi pers HPSN 2022, di Jakarta, Rabu (16/2).

"Sampah tidak sekadar dikelola atau daur ulang. Tapi sekarang kita mau lebih. Pengellolaan sampah mesti bisa berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca," ujarnya. Dia menjelaskan, untuk mencapai tujuan ini sektor pengelolaan sampah kampung-kampung iklim Indonesia akan diperkuat.

Rosa menargetkan, seluruh kampung iklim akan terlibat dalam pengelolaan sampah untuk menurunkan emisi. Pihaknya juga akan menghitung jumlah kontribusi pengelolaan sampah dalam penurunan emisi gas rumah kaca di tiap kampung iklim.

"Kami mau kampung iklim ini menjadi contoh untuk tempat-tempat lain. Jadi, kami konsentrasi ke kampung iklim agar bisa dihitung," jelasnya. Lebih jauh, Rosa Vivien menerangkan, persoalan di kampung iklim adalah pemilahan sampah secara kelembagaan belum profesional. Dia akan membangun hal tersebut dengan menggaet pegiat bank sampah untuk bisa memberi contoh.

Rosa menambahkan, offtaker atau pembeli sampah juga susah dicari. Untuk itu, dia bertugas menghubungkan pembeli dengan bank sampah. "Kami mau sesuai dengan Permen LHK tentang Bank Sampah. Jadi, ada bank sampah induk dan unit. Itu jadi standarnya," tambahnya.
Halaman Selanjutnya....