Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produksi Pangan - Bulog Akan Bangun "Modern Rice Milling Plant" di 13 Wilayah

Pengelolaan Pascapanen Diperbaiki

Foto : KORAN JAKARTA/M. FACHRI

TERIMA MANDAT I Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kedua kanan) bersama Dirut PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi (kiri), dan Sekjen Kemensos Hartono Laras (kedua kiri) menunjukkan beras Bulog usai memberikan keterangan pers terkait kick off distribusi bantuan beras PPKM tahap II di Jakarta, Kamis (12/8). Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan kepercayaan kepada Perum Bulog untuk melanjutkan program Bantuan Beras PPKM tahap II yang akan diberikan diberikan kepada 8,8 juta Keluarga Penerima Manfaat.

A   A   A   Pengaturan Font

Selama ini, produksi beras di Indonesia selalu menggunakan metode konvensional sehingga ongkosnya mahal.

JAKARTA - Beras Indonesia sulit bersaing dengan beras negara lain di pasar ekspor karena harganya terlampau mahal. Karena itu, tanpa ada perubahan fundamental, jangan harap RI bisa ekspor beras meskipun swasembada pangan tercapai.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengatakan, pada awal tahun depan, Bulog akan memiliki 13 modern rice milling plant (MRMP) atau penggilingan padi-gabah modern di sentra produksi beras di Tanah Air. Itu bukan hanya di Jawa, tetapi juga luar Pulau Jawa.

Baca Juga :
Gelar Pasar Murah

Selama ini, terangnya, produksi beras di Indonesia selalu menggunakan metode konvensional sehingga ongkosnya mahal. Sebagai perbandingan, Vietnam dan Thailand sudah menggunakan mesin untuk memproduksi beras.

Meski demikian, dia optimistis MRMP ini dapat membuat produksi makin efisien sehingga menekan harga beras produksi RI di pasar. Dengan MRMP ini, Bulog bisa memproduksi beras premium sendiri dengan harga terjangkau. Bulog ke depannya tidak lagi mengeluarkan beras medium, tetapi harganya tetap medium.

"Kita bisa menyerap sebanyak-banyaknya produksi petani dan bahkan bisa diekspor. Nanti kita bicarakan itu dengan Kemendag dan Kementan," ucap pria yang kerap disapa Buwas itu, di Jakarta, Kamis (12/8).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top