Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Dinas

Pengawasan Lemah Pungli Uji KIR Marak

Foto : Antara

Ilustrasi - Pungli

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Marak praktik pungutan liar (pungli) di tempat uji KIR karena pengawasan lemah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal ini disampaikan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (11/7).
"Saya melihat pengawasan sangat lemah dari Pemprov DKI Jakarta. Kalau lemah itu masih ada pengawasan. Ini sudah nyaris tak ada pengawasan," kata Gembong. Dia melihat perkembangan pungli semakin sistematis. Para oknum diduga kerja sama antara calo dan pejabat setempat.
"Artinya kalau itu terjadi berarti eksekusinya di tangan calo. Nah calo itu dijadikan sebagai lahan pejabat setempat," ujar Gembong. Dengan kata lain calo sudah dijadikan lahan pejabat untuk mencari keuntungan lebih. "Sederhananya mereka setor," ujar Gembong.
Sementara itu, ditemui terpisah, salah satu warga, Nur (42) mengaku dirinya memang lebih memilih menggunakan jasa calo di pengujian kendaraan bermotor (PKB) Ujung Menteng. Dia harus membayar 350.000 rupiah agar proses cepat, dan tak berbelit-belit. "Kalau nggak pakai calo biayanya sama saja, bisa habis ratusan ribu juga. Belum lagi prosesnya lama," ujar Nur.
Kendati begitu, Nur menjelaskan untuk mengurus kendaraan tidak melalui calo sangat sulit lulus pengujian. Petugas pemeriksa pasti mencari-cari kesalahan mobil yang diuji. "Kalau nggak pakai calo ya besok harus balik lagi. Jadi, makan waktu juga kan. Apalagi di hari kedua tetap saja masih dibilang nggak lulus sama penguji," jelas Nur.
Sementara itu, salah satu calon berinisial A mengaku, membantu pemilik kendaraan dan petugas KIR Ujung Menteng. Sebab pemilik mobil bisa cepat menguji kendaraannya. Di sisi lain, petugas bisa dapat uang lebih. "Ya, namanya rezeki dibagi-bagi saja. Saya juga nggak ngambil banyak. Paling satu mobil dapat 75.000 rupiah," tuturnya.
Dia menjelaskan, keberadaan dirinya selama ini memang dinilai membantu para penguji untuk mendapatkan uang lebih. Karena dari para calo, penguji juga tenang dan tak khawatir tertangkap ketika menerima uang yang diberikan.
Bahkan, sambung A, karena sudah dekatnya dengan sang penguji, dirinya bisa memberi pelayanan yang "special." Dia bisa melayani pengujian KIR tanpa membawa kendaraan masuk ke tempat pengujian, dan mendapatkan tanda kelulusan uji KIR. "Tapi yang demikian biayanya lumayan, bisa sampai 1 juta atau 2 juta rupiah karena harus memberi uang ke beberapa titik," tandasnya.
Berdasar data, PKB Ujung Menteng punya lima lajur uji kendaraan yang setiap lajur tersebut mampu melayani 100 kendaraan per hari. Dalam satu hari terdapat 500 kendaraan yang uji KIR. Bila dihitung, jika satu hari ada 500 kendaraan uji dan dipungli 100.000 perunit, dalam satu hari pungli bisa mencapai 50 juta. Angka pungli yang nilainya mencapai 1,5 miliar dalam setiap bulannya dan mengalir ke oknum-oknum yang masih saja mencari keuntungan.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top