Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Indikator Ekonomi

Pengangguran di Jakarta Turun 5,13 Persen

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi di Jakarta tetap kuat dengan kualitas terjaga. Bahkan, pertumbuhan yang mencapai 6,23 persen (yoy) itu mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka.

"Kualitas pertumbuhan ekonomi juga terjaga sebagaimana ditunjukkan oleh turunnya tingkat pengangguran terbuka dan membaiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Hamid Ponco Wibowo, di Jakarta, Selasa (2/7).

Menurutnya, tingkat pengangguran di DKI Jakarta mengalami penurunan dan mencapai 5,13 persen pada Februari 2019. Namun, ungkapnya, penyerapan lapangan pekerjaan paling dominan terjadi pada sektor informal. "Kinerja yang positif dari pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan ini pun mendorong membaiknya IPM di Jakarta. IPM Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2018 tercatat sebesar 80,5, meningkat dari indeks tahun lalu (80,1), menunjukkan level yang 'sangat tinggi'," kata Hamid.

Dia mengatakan perbaikan IPM DKI Jakarta terutama didorong oleh dimensi hidup layak, yang dicerminkan oleh meningkatnya daya beli masyarakat Jakarta. Membaiknya daya beli ini ditunjukkan oleh komponen pengeluaran per kapita yang disesuaikan, yang tumbuh tinggi dari tahun sebelumnya.

"Dengan terjaganya momentum pertumbuhan ekonomi pada awal tahun 2019, Bank Indonesia memperkirakan fase perbaikan ekonomi DKI Jakarta dan stabilitas inflasi akan berlanjut hingga akhir tahun 2019," ucapnya.

Bahkan, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Ibu Kota pada tahun ini diperkirakan akan tetap kuat disertai inflasi yang tetap rendah sebagaimana tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh kegiatan konsumsi, baik swasta maupun pemerintah, sejalan dengan tetap terjaganya tingkat ekspektasi masyarakat terhadap kondisi perekonomian serta meningkatnya belanja pemerintah yang ditopang oleh inflasi yang terjaga rendah.

Tingginya pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2019, kata Hamid, disumbang oleh konsumsi dan net ekspor antardaerah di tengah penurunan ekspor luar negeri. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) masing-masing mencapai 5,85 persen (yoy) dan 16,49 persen (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top