Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran - Utang Belum Mampu Angkat Daya Saing RI

Penerimaan Seret, Jangan Agresif Tarik Utang

Foto : Sumber: Bank Indonesia – Litbang KJ/and - KJ/ONE
A   A   A   Pengaturan Font

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengumumkan ULN Indonesia naik 8,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per akhir April 2019 menjadi 389,3 miliar dolar AS atau setara 5.533 triliun rupiah dengan menggunakan perhitungan kurs tengah pada 30 April yakni 14.215 rupiah per dolar AS.

Kenaikan ULN lebih didominasi melesatnya utang swasta, karena ULN pemerintah tumbuh melambat. Data BI menunjukkan ULN swasta naik 14,5 persen (yoy) menjadi 199,6 miliar dollar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2019 sebesar 13 persen (yoy).

Menurut Bhima, BI perlu terus memonitor perusahaan yang menerbitkan utang luar negeri, sekaligus memastikan bahwa perusahaan swasta sudah melakukan lindung nilai atau hedging. "Jika ada perusahaan yang main tabrak prinsip kehati-hatian, BI sebagai otoritas moneter perlu memperingatkan," tukas dia.

Masalah pembiayaan valas, lanjut Bhima, juga terlihat dari defisit neraca perdagangan. Ini menunjukkan bahwa utang belum mampu mengangkat daya saing Indonesia. Akibatnya, beban bunga pinjaman cenderung tinggi.

Sementara itu, sektor perdagangan jasa dalam negeri dan perbankan menghadapi tantangan berupa pertumbuhan ekonomi yang stagnan di level 5 persen. "Kalau situasi ini terus dibiarkan maka pembayaran kewajiban jangka pendeknya akan makin berat," kata Bhima.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top