Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendapatan Negara

Penerimaan Bukan Pajak dari EBTKE Lampaui Target

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) melampaui target pemerintah 163 persen menjadi 1,14 triliun rupiah dari target yang ditetapkan sebelumnya dalam APBN 2018 sebesar 700 miliar rupiah.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana baru-baru ini mengatakan, meskipun nilainya lebih kecil dibanding sektor minyak dan gas bumi atau mineral dan batubara, namun untuk ukuran EBTKE, menghasilkan PNBP dengan capaian yang bisa membanggakan.

"Untuk tahun ini saja, dari target 700 miliar rupiah, yang telah disepakati Badan Anggaran DPR, dalam perjalanannya, hingga triwulan III atau akhir September 2018, kita sudah mencapai 1,14 triliun rupiah," kata Rida.

Selain PNBP, realisasi penurunan emisi gas CO2 juga melampaui target 2018. Hingga triwulan III 2018, penurunan emisi gas CO2 sudah mencapai 40 juta ton CO2, di atas target 36 juta ton CO2. "Apa yang kita targetkan untuk tahun 2018, ini juga membanggakan, karena kita sudah melampaui apa yang sudah ditugaskan untuk menurunkan emisi CO2, yang sudah 40 juta ton," ujar Rida.

Dari sisi investasi, hingga triwulan III tahun 2018 sektor EBTKE sudah menghasilkan 1,16 miliar dollar AS atau 57,7 persen dari target tahun ini sebesar 2,01 miliar dollar AS. Sementara itu pula, 70 kontrak EBT yang ditandatangani pada 2017, empat diantaranya telah beroperasi pada kuartal III 2018 ini dan 26 proyek sedang dalam masa konstruksi.

Kapasitas Terpasang

Kapasitas terpasang Pembangkit EBT yang dibangun dengan APBN sampai dengan Oktober 2018 mencapai 50.889 kilowatt (kW). Sementara kapasitas pembangkit subsektor panas bumi sebesar 1.948,5 megawatt (MW), tidak jauh dari target 2018 sebesar 2.058,5 MW.

"Untuk PLTP ini kita bisa melewati Filipina dalam kapasitas total PLTP, dan kita menjadi nomor 2 di dunia. Insya Allah di 2022 atau 2023 dengan rencana yang kita punya, bisa menggeser Amerika Serikat jadi nomor satu produsen panas bumi di dunia," tegas Rida.

Rida juga menyampaikan kapasitas terpasang PLTS, PLTMH, dan PLTB mencapai 315,1 MW ditambah 75 MW dari PLTB Sidrap. Dari subsektor bioenergi, kapasitas pembangkit yang terpasang sebesar 1.857,5 MW, terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa, Biogas, Sampah Kota dan BBN, yang sebagian besar merupakan PLT off-grid.

Ditjen EBTKE juga sudah mengeluarkan Kebijakan mandatory campuran BBN ke BBM sebesar 20 persen (B20) sejak tahun 2016. Hingga 22 Oktober 2018, realisasi B20 mencapai 2,53 juta kiloliter (KL), dari target 3,92 juta KL di akhir tahun 2018.

ers/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top