Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Berkelanjutan | Pendanaan SDGs Naik Jadi 1,7 Triliun Dollar AS dari Target sebelum Pandemi 1 Triliun Dollar AS

Penerapan SDGs Masih Setengah Hati

Foto : ANTARA/BAYU PRATAMA S

PROYEK “FOREST CITY” | Sejumlah warga berjalan santai di Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2TI), Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu (28/7). TH2TI yang memiliki koleksi 50 ribu pohon dengan luas lahan tanam mencapai 90 hektare tersebut merupakan upaya pemerintah setempat untuk mempertahankan kebaradaan tanaman hutan endemik dan menjadi percontohan pembangunan hutan kota berkelanjutan (forest city) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

A   A   A   Pengaturan Font

Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Yanuar Nugroho, mengatakan perlu adanya inovasi pembiayaan guna memenuhi target SDGs.

Yanuar mengungkapkan kebutuhan pendanaan untuk SDGs meningkat 700 miliar dollar AS dari target sebelum pandemi Covid-19, yakni dari satu triliun dollar AS menjadi 1,7 triliun dollar AS.

Sementara sumber pendanaan tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pemerintah. "Ada pendanaan dari sektor swasta. Ada yang sifatnya investasi, ada juga yang sekarang disebut sebagai innovative financing atau pembiayaan inovatif. Indonesia sedang mengejar itu," ujar dia, di Badung, Bali.

Dia mencontohkan pemerintah mengeluarkan Surat Utang Negara (SUN) SDG atau SDG bond. Langkah ini merupakan salah satu cara memobilisasi dana dari sektor non-pemerintah.

Skema lain yang penting adalah pembiayaan campuran atau blended finance, di mana dana pemerintah digabungkan dengan dana swasta untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top