Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penemuan Baru, Poetry Therapy Menjadi Sorotan Penggila Sastra

Foto : https://koran-jakarta.com/images/library/terapi-pu

ilovechile-travel pixabay.com

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Mungkin tidak semua orang dapat menggemari yang namanya puisi, karena sebagian orang menganggap, puisi itu hanya rangkaian kata-kata kias tanpa realitas. Apakah memang seperti itu? eits. Tunggu dulu. Sebenarnya ada benarnya bahwa puisi itu merupakan rangkaian kata-kata. Cuma, dibalik dari kumpulan kata tersebut mengandung makna yang tersirat untuk para penikmat sastra, khususnya puisi. Karena, dapat diketahui puisi merupakan salah satu karya seni sastra berupa tulisan yang diciptakan oleh seorang pujangga dimana terkandung berbagai macam unsur seperti bait, baris, majas, diksi, dan rima. Kias yang ada pada puisi menggambarkan supaya ada perbedaan diantara kalimat yang bersifat riil atau nyata dan kalimat yang berkias, namun menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.

Adapun sebutan akrab untuk pujangga yang mahir mengguratkan sebuah puisi dinamakan sebagai penyair. Menjadi seorang penyair bukan soal mudah atau pun gampang. Sanjungan dan ejekan bagi seseorang yang tidak mengerti keindahan dalam berpuisi menimbulkan rasa nyaman dan tentram. Padahal, kalau bisa di telaah lebih dalam. Berpuisi menjadi salah satu strategis mengungkapkan fenomena kehidupan tanpa menimbulkan kebencian dengan cara meramu kata-kata menjadi sangat imajinatif. Bukan hanya itu, rata-rata orang yang gemar berpuisi justru cenderung lebih kritis dan peka akan sesuatu. Seperti ungkapan Chairil Anwar penyair termasyhur di Indonesia.

Chairil Anwar berkata, "Kita anjing yang diburu. Hanya melihat sebagian dari sandiwara sekarang. Mereka tidak tahu, jika Romeo dan Juliet berpeluk di kubur atau di ranjang." Arti tersirat yang disampaikan manusia hanya melihat apapun yang ada di dunia hanya berada di bagian awal saja, tanpa melihat proses yang mereka lalui.

Ciri khas seperti gaya penulisan dan bahasa setiap penyair pun berbeda-beda. Ada yang lebih menekankan puisi yang ia ciptakan cenderung masuk ke dalam rasa, ada yang lebih memfokuskan puisi pada tujuan atau pesan yang ingin disampaikan secara abstrak maupun intuitif, serta ada pula yang menambahkan beberapa diksi dan majas untuk memperindah bait per bait yang ada di dalam sebuah puisi.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Ayu Lestari

Komentar

Komentar
()

Top