Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peradaban Lampau

Penemuan Arkeologi yang Ditunggu pada 2019

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tahun 2019 menjadi momen menarik dunia arkeologi, pasalnya ditemukan jejak fakta dan benda baru peradaban lampau yang siap mencuri perhatian Anda.

Tahun ini sejumlah fakta sejarah peradaban diprediksi akan terungkap, temuan itu sampai saat ini terus dikaji melalui berbagai metode mutakhir oleh para ahli arkeologi dunia. Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui.

1. Ruang kosong dalam Piramida Agung Giza

Pada 2017, para arkeolog menemukan fakta baru terkait piramida tertua dan terbesar di Nekropolis Giza, Piramida Agung Giza, Mesir. Di luar bangunan bersejarah yang terlihat kokoh ini, ternyata ada sebuah ruang besar kosong membentang sepanjang 30 meter dan terletak di atas ruang Grand Gallery.

Berdasarkan catatan, di luar ruang kosong baru, memang dalam Piramida terdapat beberapa ruangan antara lain kamar raja dan ratu. Grand Gallery sendiri merupakan lorong atau koridor dengan panjang 47 meter dan tinggi 8 meter yang menghubungkan kamar raja dan ratu.

Para ahli belum bisa memastikan ruang itu. Namun dugaan sementara ruang itu merupakan lorong, atau konstruksi bangunan piramida.

Pada 2019 ini para arkeolog dengan menggunakan metode sensor partikel kosmik yang dikenal sebagai muon mengungkapkan lebih banyak informasi tentang apa sebenarnya kekosongan itu, karena melalui metode ini dengan mengukur jumlah muon yang mengalir melalui suatu objek dari arah tertentu, para peneliti dapat mengetahui kerapatan objek tersebut. Hasil awal dari serangkaian tes baru kemungkinan akan dirilis pada 2019 ini.

2.Gua Baru di dekat Qumran

Di gua-gua yang ditemukan di daerah dekat Laut Mati itu telah ditemukan sejumlah gulungan berisi salinan-salinan kitab Perjanjian Lama. Gulungan ini akrab disebut Gulungan Laut Mati.

Pada 2019 ini, melalui temuan gua baru dekat Qumran, di Tepi Barat diyakini bersemayam Gulungan Laut Mati serupa, para arkeolog mengidentifikasi karena gua baru itu berada dekat dengan gua yang mengandung Gulungan Laut Mati sebelumnya, yang terdiri dari 900 manuskrip yang ditemukan di 12 gua dekat Qumran.

Lalu banyak ahli percaya bahwa satu kaum yang disebut Kaum Eseni tinggal di Qumran, menyalin banyak Gulungan Laut Mati itu, sebelum meninggalkan daerah itu pada tahun 70 M, ketika terjadi revolusi melawan Romawi dan membuat runtuhnya Yerusalem.

Sayangnya, berdasarkan catatan, baik pada 2017 dan 2018 menemukan gua yang dijarah, dan melihat mengetahui secara pasti para pencuri itu memegang Gulungan Laut Mati di masa lalu, dan gua lain kemungkinan besar akan ditemukan pada 2019.

Sebagai tindak lanjut, para arkeolog telah bekerja di daerah itu selama beberapa tahun belakangan sebagai bagian dari proyek yang bertujuan untuk menemukan dan menggali gua apa pun di Gurun Yudea yang mungkin berisi artefak.

Program ini diluncurkan setelah gelombang penjarahan yang melihat beberapa gulungan muncul di pasar barang antik. Selain penggalian, para arkeolog menggunakan berbagai teknik penginderaan jauh untuk mengintip di bawah permukaan sebelum memutuskan di mana untuk menggali.

3.Artefak kuno dari kota yang hilang di Irak

Berbagai barang kuno bersejarah di Irak ditemukan pihak pemerintahan Amerika Serikat (AS). Sejumlah barang kuno itu, diselundupkan perusahaan AS, Hobby Lobby Inc dan telah dikembalikan kepada pejabat Irak di Washington. Artefak-artefak itu diserahkan oleh pejabat Departemen Penegakan Imigrasi dan Cukai AS (ICE) kepada Duta Besar Irak, Fareed Yasseen.

Pejabat Departemen Kehakiman AS mengatakan, pada 2010, Hobby Lobby pernah melakukan pembelian artefak senilai 1,6 juta dolar AS melalui perantara di Uni Emirat Arab dan Israel. Pembelian itu dianggap mencurigakan dan perusahaan tersebut dianggap telah mengabaikan peringatan bahwa barang-barang itu kemungkinan telah dicuri dari Irak.

Pada 2018, muncul kabar bahwa artefak yang dirampas dari Hobby Lobby (yang pemiliknya juga mendirikan Museum Alkitab yang baru di Washington DC) termasuk sekitar 200 tablet runcing yang berasal dari kota Irisagrig yang hilang di Irak.

Tablet dari Irisagrig diketahui telah muncul di pasar barang antik selama dua dekade terakhir. Para arkeolog meyakini tablet itu mencantumkan informasi tentang kota hilang yang telah berkembang pada 4.000 tahun yang lalu. Mungkin saja beberapa tablet baru berisi petunjuk yang memungkinkan arkeolog menemukan kota yang hilang ini.

Hobby Lobby mengatakan bahwa artifak-artifak yang disita tidak dimaksudkan untuk dipajang di Museum, tetapi tidak memberikan keterangan mengenai apa rencana mereka terhadap barang-barang itu.

Berdasarkan catatan terhadap barang-barang curian yang diserahkan itu berupa tablet dengan skrip cuneiform, salah satu sistem penulisan tertua di Mesopotamia kuno. Banyak tablet berasal dari kota kuno Irisagrig dan berusia dari masa hingga 2100 SM sampai 1600 SM terutama, era yang dikenal sebagai periode Ur III dan Babylonia Tua.

4. Telur Paskah hias antik

Antara tahun 1885 dan 1916, perusahaan perhiasan Faberge membuat sekitar 50 telur Paskah yang dihias untuk keluarga Kerajaan Rusia. Setelah Revolusi Rusia 1917, beberapa telur ini hilang.

Pada 2017, para arkeolog mengungkapkan keberadaan dokumen yang menunjukkan bahwa dua tumpukan besar barang seni dan barang antik dikirim ke New Orleans dari Uni Soviet dan Turki pada 1991 dan 1992.

Dokumen-dokumen itu tidak menyatakan dengan tepat apa yang ada dalam pengiriman itu, ada kemungkinan bahwa salah satu telur Paskah yang hilang ada di antara harta yang dikirim ke AS. Ada desas-desus selama bertahuntahun bahwa beberapa telur menjadi koleksi pribadi di AS, dan, pada 2019, kita mungkin melihat salah satu telur yang hilang keluar dari persembunyiannya. ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top