Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Penelitian Sebut Gejala Insomnia Berkaitan dengan Risiko Stroke

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

"Perbedaan yang mencolok ini menunjukkan bahwa mengelola gejala insomnia pada usia yang lebih muda mungkin merupakan strategi yang efektif untuk pencegahan stroke," kata penulis utama studi Wendemi Sawadogo, MD, PhD, MPH, yang juga anggota American Academy of Neurology, dikutip dari Everyday Health, Rabu (5/7).

Di antara sekitar 19 ribu orang dalam penelitian ini dengan skor gejala insomnia ringan 1 hingga 4, sebanyak 1.300 mengalami stroke, atau sekitar 6,8 persen. Itu dibandingkan dengan sekitar 5,8 persen peserta tanpa gejala insomnia sama sekali dan sekitar 7,7 persen orang dengan skor gejala insomnia 5 atau lebih tinggi.

Namun, penelitian ini bukanlah eksperimen terkontrol yang dirancang untuk membuktikan apakah atau bagaimana kesulitan tidur dapat secara langsung menyebabkan stroke. Para ilmuwan juga mengatakan bahwa setidaknya beberapa hubungan antara gejala insomnia dan stroke dijelaskan oleh para peserta yang memiliki masalah medis tertentu yang memiliki risiko stroke, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Salah satu keterbatasan lebih lanjut dari analisis ini adalah bahwa para peneliti mengandalkan partisipan untuk secara akurat mengingat dan melaporkan seberapa sering mereka mengalami masalah tidur.

"Ada juga kemungkinan bahwa hubungan yang lebih kuat antara stroke dan gejala insomnia di antara orang-orang di bawah 50 tahun dapat dikaitkan dengan frekuensi stroke yang lebih rendah pada kelompok usia ini," tutur José M. Ordovás, PhD, seorang profesor nutrisi dan genomik di Tufts University di Boston, yang telah meneliti hubungan antara tidur dan kesehatan.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top