Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Filipina I Presiden Filipina Ingin Konstitusi Diubah demi Investasi Asing

Pendukung Duterte Minta Marcos Jr Mundur

Foto : AFP/JAM STA ROSA

Kampanye di Manila l Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr (tengah), saat memulai kampanye gerakan Filipina Baru di Quirino Grandstand, Manila, Minggu (28/1). Kampanye ini dimaksudkan untuk perubahan konstitusi yang ditentang oleh kubu keluarga Duterte.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Pendukung Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan pendukung mantan Presiden Rodrigo Duterte saling berhadapan saat keduanya berkumpul dalam aksi unjuk rasa pada Minggu (28/1) terkait perbedaan pendapat mengenai konstitusi negara. Pertentangan ini pun kian menyoroti adanya keretakan yang semakin dalam antara dua klan keluarga yang berkuasa di Filipina.

Selama hampir dua tahun sejak Marcos Jr meraih kemenangan dengan bantuan pasangannya sebagai wakil presiden, Sara Duterte, putri mantan presiden, apa yang disebut sebagai "tim persatuan" mereka telah retak.

Ketika ribuan orang yang mengibarkan bendera berkumpul di sebuah taman tepi laut di Ibu Kota Manila beberapa jam menjelang unjuk rasa pada sore hari yang dipimpin oleh Presiden Marcos Jr, putra bungsu presiden pendahulunya yaitu Sebastian Duterte, secara terbuka menantang Marcos untuk mundur pada kampanye tandingan di Davao.

"Jika Anda tidak menunjukkan rasa cinta dan aspirasi terhadap negara, lebih baik Anda mengundurkan diri," kata Sebastian kepada pendukungnya seraya menyalahkan Marcos Jr dalam menangani masalah narkoba dan pemberontakan komunis di wilayah Filipina selatan.

Sedangkan kakak perempuannya, Wakil Presiden Sara Duterte, mengatakan bahwa kementerian pendidikan yang dipimpinnya, bersama dengan semua lembaga pemerintah lainnya bersatu untuk mendorong gerakan Filipina Baru.

Hubungan antara keluarga Marcos dan Duterte memburuk ketika mereka berusaha untuk memperkuat basis dukungan masing-masing dan mengamankan posisi penting menjelang pemilu paruh waktu tahun depan dan pemilihan presiden tahun 2028, yang diperkirakan akan diikuti oleh Sara Duterte.

Dalam perselisihan terbaru, Marcos Jr mendukung kampanye konstitusi tahun 1987, yang diperkenalkan setelah ayah diktatornya digulingkan dari kekuasaan, untuk diubah agar memungkinkan lebih banyak investasi asing, dan perubahan itu secara terbuka ditentang oleh Duterte.

Sementara itu para kritikus memperingatkan upaya tersebut dapat membuka jalan bagi Marcos Jr untuk mendapatkan masa jabatan enam tahun lagi, yang saat ini dilarang. "Konstitusi kita baik-baik saja, mengapa membuat diri kita pusing ketika tahu bahwa hal ini bertujuan agar Anda ingin tetap berkuasa," kata mantan Presiden Duterte dalam sebuah sesi wawancara baru-baru ini.

Marcos Jr mengatakan ketentuan politik dalam konstitusi, termasuk batasan masa jabatan pejabat publik, harus dibahas kemudian. Sedangkan kampanye gerakan Filipina Baru yang diluncurkan Marcos Jr pada rapat umum di Manila dimaksudkan untuk mengantarkan bangsanya menuju perubahan dan pembangunan.

Perang Dinasti

Koalisi keluarga-keluarga kuat yang terus berubah, telah lama memerintah Filipina dan memegang kekuasaan selama beberapa generasi. Partai politik sayap kiri, Akbayan, mencap aksi demonstrasi tersebut sebagai "perang dinasti antar elit penguasa" yang tidak menguntungkan kepentingan rakyat Filipina.

Aliansi antara kedua keluarga tersebut mulai pecah segera setelah pemilu tahun 2022, ketika Marcos Jr memberikan Duterte jabatan di bidang pendidikan yang bermasalah alih-alih jabatan menteri pertahanan yang diinginkannya.

Kemunduran telah meningkat sejak saat itu, dengan ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Martin Romualdez, yang merupakan sepupu Marcos Jr dan juga diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2028, mendepak anggota Kongres yang berpengaruh Gloria Macapagal Arroyo, mantan presiden dan sekutu dekat Sara Duterte. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top