Pendidikan Tinggi Perkuat Layanan Tanpa Korupsi

JAKARTA - Layanan pendidikan tinggi diperkuat demi mencegah praktik korupsi. Zona integritas diharapkan dapat mendorong layanan terbaik bagi warga perguruan tinggi. Demikian disampaikan Plt Direktur Jenderal Diktiristek, Kemendikbudristek, Nizam, dalam Pencanangan Zona Integritas, di Jakarta, Kamis (17/3).

"Dengan demikian, kita akan menutup ruang bagi perilaku-perilaku koruptif," ujarnya. Penguatan yang dilakukan adalah transformasi transaksi menjadi nontunai untuk menghindari penyelewengan atau penggelapan uang. Nizam menambahkan, sistem informasi dibangun secara daring untuk meningkatkan transparansi.

Dengan demikian, masyarakat bisa langsung mengawasi proses pelayanan dan menghindari praktik-praktik pencaloan. "Hampir seluruh layanan dikti sekarang sudah berbasis online, tidak ada lagi berkas-berkas yang dibawa secara fisik," jelasnya.

Lebih jauh, Nizam menerangkan, pergiruan tinggi memiliki di atas 60 layanan. Pihaknya juga mendorong perguruan tinggi untuk memperkuat pelayanan dan mencanangkan zona integritas.
Dia menegaskan, jika masih terdapat layanan yang tidak berintegritas dan berkaitan dengan tindak kriminal, akan dilaporkan ke penegak hukum. Bahkan, sudah ada pelaku yang dihukum.
"Tahun 2020 ada dua pelaku diberhentikan. Sekarang terus diperkuat," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Kemendikbudristek, Muhammad Sofwan Effendi, mengatakan, perlu ada sistem yang mengondisikan individiu dan institusi untuk mencegah praktik korupsi. Pembangunan zona integrasi merupakan perwujudan sistem tersebut.

Pencanangan pembangunan zona integritas (PPZI) berkomitmen untuk aktif menjaga kejujuran layanan secara berkelanjutan. Dia memastikan, prinsip-prinsip PPZI berpedoman pada Permenpan RB tentang Pembangunan Zona Integritas menuju wilayah bebas korupsi.

Nilai-nilai di Kemendikbudristek juga menjadi dasar zona integritas. "Kami sadar ini berkembang dinamis dan layanan berintegritas harus tetap terjaga. Zona integritas harus terus dilakukan," terangnya. ruf/G-1