Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pendidikan Terancam

A   A   A   Pengaturan Font

Rasanya upaya pemerintah memberi anggaran terbesar di sektor pendidikan, 20 persen dari total APBN setiap tahun, bisa menjadi kurang bermakna untuk mengangkat kualitas pendidikan nasional karena uangnya terus dikorup. Alokasi anggaran yang besar akan sia-sia buat mencerdaskan rakyat kalau terus digerogoti pejabat-pejabat yang menjadi maling.

Kabar terbaru adalah tertangkapnya Bupati Cianjur, Jawa Barat, Irvan Rivano Muchtar, dalam dugaan kasus suap dana alokasi khusus (DAK) pendidikan Kabupaten Cianjur. Irvan bersama sejumlah pejabat di Pemerintah Kabupaten Cianjur diduga menagih jatah imbalan 14,5 persen, atau setara 46,8 miliar rupiah dari 140 sekolah menengah pertama yang mendapat DAK.

Sekolah-sekolah menjadi sapi perah bupati. Tidak ada artinya, walau di tengah masyarakat, Irvan dinyatakan sebagai orang terpandang karena akhirnya korupsi. Sikap-sikap memeras para kepala sekolah sangat memiriskan. Kalau tidak diberi imbalan, bisa jadi sekolah tidak akan menerima DAK dari kabupaten.

Selain Irvan, KPK juga menangkap tujuh orang dalam operasi tangkap tangan di Kabupaten Cianjur. Ada Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Cecep Sobandi. Kemudian, Kepala Bidang SMP Pemerintah Kabupaten Cianjur, Rosidin, Ketua Majelis Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Cianjur, Rudiansyah. Lalu Bendahara MKKS, Taufik Setiawan, Kepala Seksi, Budiman, dan seorang sopir berinisial D.

KPK menyita uang 1,55 miliar dari D. Sebenarnya, D berniat memindahkan uang dari mobil Rosidin ke mobil Cecep di lapangan parkir Masjid Agung Cianjur. Uang tersebut diduga berasal dari sejumlah kepala SMP untuk jatah Bupati Irvan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top