Pendidikan Pelayaran Diminta Kurangi Peralatan Impor
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto
BANDUNG - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, meminta pendidikan vokasi bidang pelayaran mengurangi peralatan impor untuk praktik pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan ship simulator buatan dalam negeri.
"Alhamdulillah, akhirnya Indonesia memiliki alat simulasi kemudi kapal sendiri yang dibangun atas kerja sama SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi yang lebih murah dibandingkan harus impor dari luar negeri," ujar Wikan, dalam pengenalan ship simulator karya Vokasi, di Bandung, Jumat (29/5).
Wikan mengatakan, alat simulasi kemudi kapal digital ini dibangun atas kerja sama Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV-BMTI) dengan sejumlah SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi. Menurutnya, selama ini, Indonesia selalu mengimpor ship simulator atau alat simulasi kemudi kapal digital.
Wikan menambahkan, simulator kapal atau ship simulator diimpor dengan harga belasan miliar. "Akhirnya kini ship simulator buatan dalam negeri kita ini dengan kinerja dan kualitas yang enggak kalah harganya lebih murah 50 persennya," jelasnya.
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya