Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pendidikan Karakter Bekal Bangun Indonesia Unggul

Foto : ISTIMEWA

sekolah

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk membangun di masa depan. Pendidikan karakter menjadi salah satu pilihan. Sebab hal itu bisa menjadi bekal membangun Indonesia unggul. Demikian disampaikan, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, dalam Peluncuran Strategi Nasional Pendidikan Antikorupsi, di Jakarta, Selasa (7/12).

Dalam rangka membangun karakter, pendidikan antikorupsi sangat perlu ditanamkan sejak dini kepada para pelajar. Strategi yang tepat dunia pendidikan perlu segera dibangun. "Strategi nasional pendidikan antikorupsi sebagai upaya preventif pencegahan korupsi yang harus dilakukan secara konsisten berkelanjutan," ujarnya.

Nadiem menilai, karakter antikorupsi sangat penting bagi para murid. Dia menjelaskan, membangun karakter antikorupsi sejak jenjang pendidikan menjadi bekal membangun Indonesia unggul di masa depan. Strategi tersebut mesti dilakukan bergotong-royong oleh para stakeholders kementerian maupun masyarakat.

"Untuk mewujudkannya perlu strategi nasional pendidikan antikorupsi. Ini harus kita laksanakan secara gotong royong, kolaboratif. Tidak akan mungkin sukses jika tidak dengan gotong-royong. Kita terus menjaga komitmen tersebut," jelasnya.

Dia meyakini, dalam waktu dekat Indonesia akan tumbuh sebagai negara maju. Asalkan, masyarakat konsisten menjunjung tinggi nilai-nilai integritas. "Marilah bersama-sama bergotong-royong melahirkan generasi pelajar Pancasila untuk Indonesia bebas korupsi. Kita bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar," katanya.

Lebih jauh, Nadiem memandang, pendidikan Indonesia harus berhenti mencetak lulusan yang hanya pintar secara akademis. Pendidikan harus melahirkan orang-orang berintegritas.

Dia menerangkan, seluruh arahan kebijakan Merdeka Belajar mengarah pada profil Pelajar Pancasila. Integritas dan akhlak mulia menjadi pilar utama dalam profil tersebut.

"Perubahan saat ini menjadi prioritas kami," ucapnya. Dia menekankan, pendidikan harus mampu mmebuahkan rasa tenggang sosial. Tanpa itu justru akan terjadi kesenjangan sosial.
"Pelajar harus mampu meningkatkan level integritas justru pada saat berbagai macam godaan tersaji," tandasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top