Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proses Belajar

Pendidikan Antisipasi Perpanjangan PPKM Darurat

Foto : Antara

Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama, Arifin Junaidi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sektor pendidikan perlu mengantisipasi kemungkinan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Demikian disampaikan Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU), Arifin Junaidi dalam webinar "Ngopi Mantap LP Ma'arif NU PBNU," di Jakarta, Jumat (16/7).

"Rencana pemerintah memperpanjang PPKM Darurat harus dicermati bersama, khususnya oleh dunia pendidikan. Segala kekhawatiran dunia pendidikan akibat pandemi harus diminimalkan," ujarnya.

Arifin minta seluruh pihak, terutama pemangku kepentingan bidang pendidikan menyiapkan langkah strategis terkait pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi. Agar strategi tersebut berkualitas, perlu dipersiapkan secara matang.

"Tentu diperlukan langkah-langkah strategis terkait pelaksanaan pembelajaran masa pandemi. Langkah tersebut dipandang sangat penting untuk menjaga keberlangsungan proses belajar-mengajar," jelasnya

Berubah
Lebih jauh Arifin mengatakan, wajah pendidikan banyak berubah selama masa pandemi Covid-19. Nasib pendidikan semakin terkatung-katung akibat PPKM Darurat yang tampaknya masih belum berakhir dalam waktu dekat.

Dia menekankan, pandemi tak boleh berujung learning loss atau bahkan lost generation. Proses pembelajaran harus tetap hadir guna menjaga mutu pendidikan Tanah Air. "Jangan sampai punah sama sekali," tandas Arifin.

Secara terpisah, Kepala Sekolah Murid Merdeka (SMM), Laksmi Mayesti, mengatakan sistem pembelajaran dengan menggunakan metode blended learning masih menjadi pilihan terbaik bagi anak-anak pada masa kini. Dengan metode ini bukan berarti para siswa hanya belajar secara dalam jaringan (daring) atau online, tapi juga luar jaringan.

"Di masa pandemi banyak tawaran pembelajaran menggunakan teknologi sebagai media. Tetapi tidak banyak yang mengintegrasikan antara teknologi dan pedagogi," ucapnya.

Dia menerangkan para pengajar harus selalu mengembangkan kreativitas agar anak-anak atau peserta didik dapat berinteraksi secara terbuka baik dengan guru maupun teman-temannya. Interaksi terbuka tersebut akan menjadi benefit juga bagi orang tua.

"Sebab orang tua bisa mengetahui perkembangan anak karena terlibat secara langsung, tanpa harus merasa terbebani. Selama ini seolah-olah sistem pembelajaran daring cenderung hanya memberatkan orang tua dan anak-anak," tutur Arifin. Ruf/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top