![Pendidikan Anak-anak](https://koran-jakarta.com/images/article/phpz_spi__resized.jpg)
Pendidikan Anak-anak
![Pendidikan Anak-anak](https://koran-jakarta.com/images/article/phpz_spi__resized.jpg)
Masalahnya, kini banyak orang tua yaitu ayah dan ibu justru menjadi koruptor. Padahal korupsi adalah kejahatan luar biasa. Korupsi berarti mengambil yang bukan haknya. Pasangan suami istri banyak yang ditahan dan dijebloskan ke penjara karena kejahatan korupsi. Ini adalah kejahatan yang tak terampuni karena korupsi memiskinkan rakyat. Uang yang seharusnya untuk kepentingan rakyat ditilep masuk kantong sendiri.
Bahkan, orang tua yang tertangkap korupsi tersebut bukan hanya "ayah-ibu" anak-anak di rumah, tetapi juga "orang tua" untuk masyarakat luas karena di antara mereka banyak yang menjadi pejabat publik. Mereka seharusnya menjadi contoh masyarakat. Namun sayang, contoh yang diberikan adalah keburukan, bahkan kejahatan. Banyak kepala daerah baik bupati, wali kota, atau gubernur di mana suami-istri menjadi tersangka kasus korupsi. Sekadar contoh mantan Gubernur Sumut, Gatot, bersama istri tersangkut korupsi. Kemudian, Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, dan istrinya, Lili Martiani Maddari, serta masih banyak lagi.
Mengkhawatirkan
Kasus-kasus di mana ayah-ibu menjadi penjahat korupsi tentu mengkhawatirkan masa depan pendidikan karakter anak-anak. Nilai-nilai apa yang akan diberikan oleh kedua orang tua yang menjadi tersangka, terdakwa, atau narapidana kasus korupsi? Anak melihat bahwa kedua orang tua mereka ternyata bukan contoh yang baik.
Lalu, kepada siapa putra-putri harus menimba keteladanan hidup. Inilah yang tidak dipikirkan para koruptor, apalagi yang menjadi pejabat publik. Kalau orang tua ditangkap karena korupsi yang hancur bukan hanya para pelaku, tetapi juga terutama anak-anak dan kerabat. Inilah yang mestinya menjadi pertimbangan sebelum para pejabat bertindak korup.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya