Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pendekatan Lebih Terjangkau Operasi Mata Katarak

Foto : ISTIMEWA

mata katarak

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Salah satu gangguan penglihatan yang kerap dihadapi masyarakat salah satunya adalah katarak. Menurut Data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) 2020, sebanyak 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan dan 81,2 persen di antaranya disebabkan oleh katarak.

Upaya yang dilakukan untuk menghilangkan katarak adalah dengan tindakan operasi. Caranya dengan melakukan ekstraksi lensa katarak menggunakan mesin fakoemulsifikasi dan mengimplantasi lensa intraokular (intraocular lens/IOL).

Saat ini, teknologi terbaru yang ada di Rumah sakit mata JEC Eye Hospitals and Clinics, adalah Callisto Eye. Teknologi tersebut mampu memberikan panduan gambaran (image guided) dalam pemasangan/implantasi IOL torik penderita katarak dan astigmatisme.

"Teknologi ini menjadikan operasi katarak dan astigmatisme dapat dilakukan secara singkat, efisien, presisi dan akurat. Dengan modalitas tindakan operasi yang mutakhir tersebut, kami berharap dapat mengurangi masalah kebutaan yang terjadi di negara ini," ujar Presiden Direktur JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr Johan Hutauruk, SpM(K), dalam konferensi pers virtual, Senin (23/5).

Salah satu kendala bagi operasi katarak yang terjangkau adalah harga instrumen image guided system sangat mahal. Ketersediaan instrumen tersebut sangat terbatas untuk dimiliki oleh fasilitas kesehatan di Indonesia, sehingga penanganan pasien katarak dengan gangguan refraksi astigmatisme belum optimal.

Memahami situasi itu, Dokter Spesialis Mata Konsultan Bedah Katarak & Refraktif JEC dan Direktur Utama RS Mata JEC@Kedoya, Dr. dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K), menciptakan solusi lain dalam penanganan mata katarak dan gangguan refraksi astigmatisme. Caranya melalui pendekatan baru implantasi IOL torik dengan metode biomikroskopi slit lamp yang biasa dipakai oleh semua Dokter Spesialis Mata dalam praktik sehari-hari.

Pendekatan yang tertuang dalam disertasi berjudul "Akurasi dan Efektivitas Penentuan Aksis IOL Torik pada Meridian Kornea antara Metode Manual Biomikroskopi Slit Lamp terhadap CALLISTO Eye Image Guided System pada Operasi Katarak dengan Teknik Fakoemulsifikasi,' telah teruji. Ia telah Menggunakan pendekatan itu kepada 42 mata dari 34 pasien katarak.

"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi penderita katarak dan gangguan refraksi astigmatisme untuk melakukan tindakan operasi yang lebih terjangkau dan juga mampu memberikan hasil yang optimal," ujar dia.

Dengan penggunaan biomikroskopi slit lamp yang kerap dipakai oleh praktisi kesehatan mampu memberikan hasil operasi yang optimal, mendekati hasil apabila menggunakan instrumen image guided system Callisto Eye yang menjadi standar emas saat ini.

Pemaparan hasil penelitian dilakukan secara tepat, akurat dan sistematis pada Ujian Terbuka, Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Disertasi ini mengantarkannya meraih gelar doktor.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top