Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Tumbuh Melambat

Jakarta - Pendapatan premi industri asuransi jiwa pada triwulan III-2018 hanya tumbuh 1,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau year-on-year (yoy) menjadi 140,94 triliun rupiah. Angka pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan capaian pada triwulan II- 2018 sebesar 5,5 persen.

"Pendapatan premi asuransi jiwa masih didominiasi premi bisnis baru, yang meningkat sebesar 6,4 persen (secara yoy) menjadi 89,58 triliun rupiah," kata Ketua Bersama Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Wiroyo Karsono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat pekan lalu. Total raihan premi baru menyumbang 63,6 persen terhadap total pendapatan premi industri.

Sedangkan premi lanjutan sebesar 51,36 triliun rupiah atau berperan sebesar 36,4 persen. Premi lanjutan tercatat turun 6,8 persen secara yoy. Pendapatan premi itu disumbang produk asuransi bercampur investasi (unitlink) sebesar 58,4 persen, sedangkan produk asuransi tradisional menyumbang 41,6 persen.

Dari sisi jaringan, premi dihasilkan jaringan distribusi keagenan yang naik 6,2 persen (yoy) dengan kontribusi terhadap total premi sebesar 39,7 persen. Sedangkan saluran distribusi alternatif naik 2,5 persen (yoy) dengan kontribusi 18,3 persen terhadap total premi di kuartal ketiga 2018. Pendapatan premi yang naik tipis gagal mendongkrak pendapatan industri asuransi jiwa.

Industri asuransi jiwa hanya mereguk pendapatan 149,87 triliun rupiah, tumbuh melambat menjadi 15,5 persen secara yoy. Sedangkan pencairan klaim dan manfaat meningkat 6,7 persen menjadi 88,82 triliun rupiah.
Halaman Selanjutnya....