Pendapatan Meningkat, Laba Carsurin di Kuartal III-2023 Melonjak 76,52%
Direktur Utama PT Carsurin Tbk, Sheila Tiwan (tengah) bersama jajaran direksi dan komisaris perusahaan saat paparan publik kinerja Kuartal III-2023 di Jakarta, Kamis (16/11).
JAKARTA- Perusahaan terkemuka dalam sektor Testing, Inspection, and Certification (TIC) di Indonesia, PT Carsurin Tbk (CRSN) hingga kuartal III-2023 berhasil meraih kinerja positif dengan mencatatkan pendapatan sebesar 312,95 miliar rupiah pada periode Januari-September 2023. Pendapatan itu meroket dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 248,85 miliar rupiah.
Direktur Utama PT Carsurin Tbk, Sheila Tiwan dalam publik expose kinerja perseroan di Jakarta, Kamis (16/11) mengatakan pendapatan diperoleh dari sejumlah lini usaha yang meliputi jasa inspection, testing, certification, consulting dan product sales.
Dia yakin, seiring dengan cerahnya prospek bisnis sektor TIC, Perseroan dapat mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan pada tahun ini sebesar 430,05 miliar rupiah dan 507 miliar rupiah pada 2024.
"Kami meyakini kinerja yang mumpuni dan membanggakan dari Perseroan akan dapat terus kami lanjutkan. Sebab industri TIC telah mengalami tren positif dan pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya permintaan untuk produk dan layanan berkualitas tinggi, serta meningkatnya kesadaran konsumen tentang keamanan dan kualitasproduk," kata Sheila.
Dengan peningkatan pendapatan, maka laba bersih perusahaan pada akhir September 2023 mencapai 18,69 miliar rupiah atau tumbuh signifikan 76,52 persen secara tahunan atau naik dari 10,59 miliar rupiah dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Apabila dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2023, realisasi laba bersih Perseroan juga naik 68,2 persen dari 11,11 miliar rupiah," katanya.
Di sisi lain, Perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan dari sisi aset. Per September 2023, aset lancar Perseroan mencapai 134,02 miliar rupiah, naik dari akhir 2022 yang mencapai 85,33 miliar rupiah. Sementara itu, dari sisi aset tidak lancar juga mencatatkan pertumbuhan menjadi 119,70 miliar rupiah dari akhir tahun lalu yang sebesar 84,76 miliar rupiah.
Adapun, liabilitas jangka pendek perseroan per September 2023, tercatat mengalami penurunan menjadi 17,62 miliar rupiah dari akhir tahun lalu yang mencapai 23,48 miliar rupiah. Sedangkan liabilitas jangka panjang juga mengalami penurunan dari akhir tahun lalu sebesar 32,08 miliar rupiah menjadi 30,77 miliar rupiah per September 2023.
Sheila mengatakan, pencapaian yang diperoleh perusahaan hingga saat ini, tak lepas dari pengalaman perusahaan yang telah mencapai 55 tahun. Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1968, PT Carsurin Tbk mampu menjadi pemimpin pasar di industri TIC di Indonesia dan menjadi perusahaan pertama di industri TIC asal Indonesia yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia.
Selain itu, pencapaian gemilang dari PT Carsurin Tbk juga tak lepas dari kontribusi maksimal dari karyawannya yang profesional dan kompeten di bidangnya. Saat ini, Perseroan telah memiliki lebih dari 900 anggota tim yang bahu membahu mengembangkan bisnis perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kredibilitas dari PT Carsurin Tbk. juga tercermin dari keanggotaan perusahaan di TIC Council sejak 2011, dan akreditasi dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai Lembaga Inspeksi ISO/IEC 17020, Lembaga Laboratorium Penguji ISO/IEC 17025, serta Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) ISO/IEC 17065.
"Pengalaman kami selama 55 tahun berkarya, membuat kemampuan PT Carsurin Tbk dalam hal pengetahuan pasar industri TIC, memitigasi risiko, penanganan terhadap isu teknikal dan non-teknikal serta solusi kepabeanan tak perlu diragukan lagi," ungkap Sheila.
Revitalisasi Laboratorium
Selain itu, perseroan juga telah melakukan revitalisasi terhadap sejumlah laboratoriumnnya yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Laboratorium yang telah selesai direvitalisasi antara lain, yang berada di Samarinda, Kendari, Cikarang, Palembang, Jambi, Pontianak, dan Medan.
Tak ketinggalan, Perseroan juga telah memiliki sejumlah upaya guna mendukung ambisi pemerintah mewujudkan transformasi ekonomi dalam kontek ekonomi hijau, ekonomi biru dan transisi energi, dengan menangkap peluang bisnis di dalamnya.
Perseroan telah memiliki 8 lini usaha, bermula dari bisnis kelautan (marine), lini usaha perseroan kian meluas hingga yang terbaru adalah bisnis enviro. Lini bisnis perusahaan yang meliputi mineral & logam, energi, sertifikasi sistem dan produk, infrastruktur; transformasi digital, lingkungan & keberlanjutan, pangan dan pertanian, serta kelautan, lepas pantai danasuransi.
Adapun, deretan peluang ekonomi hijau yang telah ditangkap Carsurin seperti enviromental testing serta jasa-jasa terkait dengan gas rumah kaca and carbon trading. Selain itu, terdapat peluang di rantai pasok dan ekosistem kendaraan listrik.
Selanjutnya, untuk sektor ekonomi biru, terdapat peluang dari bisnis marine infrastructure, maritime transport, dan dangerous goods. Sedangkan untuk transisi energi, perseroan telah menerapkan energy efficiency audit, UAV digital transformation, dan layanan terkait dengan renewables energy seperti biofuel, cangkang sawit (PKS) dan biomassa berkelanjutan (GGL).
Dengan demikian, seiring dengan berkembangnya bisnis Perseroan, PT Carsurin Tbk dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia di masa depan.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya