Pendapatan Emiten Properti Capai Rp1,15 Triliun

JAKARTA - Emiten properti PT Cikarang Tbk (LPCK) membukukan pendapatan di kuartal kedua 2018 meningkat 37 persen atau mencapai 1,15 triliun rupiah dari periode sama 2017. Laba kotor tercatat sebesar 646 miliar rupiah atau meningkat 66 persen. Sementara laba bersih sebesar 2,88 triliun rupiah meningkat 985,4 persen, terutama berasal dari dekonsolidasi anak usaha perseroan yakni PT Mahkota Sentosa Utama sebesar 2,35 triliun rupiah.

Presiden Direktur Lippo Cikarang, Simon Subiyanto, mengatakan sementara Indonesia menghadapi tantangan karena penurunan pertumbuhan ekonomi mikro di Indonesia, yang menyebabkan daya beli konsumen melemah, ditambah dengan meningkatnya persaingan di sektor pasar properti. "Kami terus bekerja keras dalam mempersiapkan pengembangan LPCK ini," ujar dia di Jakarta, pekan lalu.

Pendapatan perseroan yang berasal dari perumahan dan apartemen residensial turun 16,5 persen menjadi 530 miliar rupiah mewakili 46 persen dari total pendapatan Perseroan. Sementara pendapatan berulang (recurring imcome) meningkat sebesar 14,8 persen menjadi 157 miliar rupiah dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 137 miliar rupiah.

Proyek Meikarta

Lippo Cikarang sebagai kota pengembangan perkotaan terus mengembangkan Meikarta. Saat ini, Meikarta telah memulai penyerahan fisik 863 unit apartemen dengan nilai 709 miliar rupiah tepat waktu, untuk tahap awal enam menara Meikarta CBD.

Lippo Cikarang sebagai pengembang independen daerah perkotaan dengan berbagai fasilitas dengan luas lahan sekitar 3.250 hektare dengan kawasan industri sebagai basis ekonominya. LPCK terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kapitalisasi pasar sebesar 1,3 triliun rupiah atau setara dengan 800 juta dolar AS pada 28 September 2018.

Perseroan berhasil membangun lebih dari 17.192 rumah, dengan populasi 51.250 penduduk dan 500.500 orang yang bekerja setiap hari untuk 1.200 perusahaan manufaktur di seluruh kawasan industri Lippo Cikarang. yni/AR-2