Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perusahaan - BIPI Menargetkan Tambahan Penanganan Batu Bara 1,5 Juta Ton di Sumsel

Pendapatan Astrindo Naik Jadi 27,16 Juta Dollar AS

Foto : istimewa

PENGELOLAAN BATU BARA - Sejumlah alat berat beroperasi di lokasi pengelolaan batu bara milik PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) di area pertambangan Kalimantan Timur, baru baru ini. Untuk tahun 2019, BIPI menargetkan tambahan penanganan batu bara di wilayah Sumatera Selatan sebanyak 1,5 juta ton, melalui entitas anaknya, PT Putera Hulu Lematang.

A   A   A   Pengaturan Font

Peningkatan pendapatan BIPI pada 2018 seiring dengan mulai dikonsolidasikannya laporan keuangan anak perusahaan, PT Mitratama Perkasa.

JAKARTA - Emiten investasi yang fokus pada infrastruktur pertambangan dan energi, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), berhasil mencatat kinerja yang baik di akhir tahun 2018 dengan meraih pendapatan 27,16 juta dollar AS, meningkat 3,27 juta dollar AS dibandingkan pendapatan tahun 2017.

Direktur Astrindo Nusantara Infrastruktur, Michael Wong, mengatakan peningakatan pendapatan perusahaan pada 2018 seiring dengan mulai dikonsolidasikannya laporan keuangan anak perusahaan, PT Mitratama Perkasa yang sebelumnya hanya dicatat sebagai investasi pada ventura bersama. "Kami cukup puas dengan hasil yang dicapai di tahun 2018 yang mencerminkan kinerja pertumbuhan positif seiring dengan meningkatnya pendapatan dan menurunnya beban pokok pendapatan perusahaan," katanya, di Jakarta, Selasa (9/4).

Sementara itu, beban pokok pendapatan BIPI juga dapat diturunkan dari 8,84 juta dollar AS pada tahun 2017 menjadi sebesar 5,22 juta dollar AS pada tahun 2018. Kebijakan ini sejalan dengan divestasi anak perusahaan yang bergerak dalam segmen minyak dan gas bumi pada akhir tahun 2017.

Menurut Michael, hal tersebut dilakukan sebagai langkah strategis Perusahaan untuk lebih fokus pada infrastruktur energi terintegrasi. "Dari data-data tersebut, di akhir tahun 2018, BIPI berhasil membukukan laba bruto yang meningkat sangat signifikan sebesar 21,94 juta dollar AS dari sebelumnya sebesar 5,58 juta dollar AS," ujarnya.

Dijelaskan, meskipun Astrindo Nusantara Infrastruktur pada 2018 mencatat kenaikan pada beban keuangan dari sebesar 23,36 juta dollar AS pada tahun 2017 menjadi sebesar 92,22 juta dollar AS sehingga berakibat pada penurunan laba neto dari 65,61 juta dollar AS pada tahun 2017 menjadi 21,89 juta dollar AS pada tahun 2018, tetapi Perusahaan tetap berhasil mempertahankan laba neto yang positif.

"Kenaikan beban keuangan di tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 terjadi karena dampak dari rangkaian transaksi stategis yang dilakukan Perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan kembali dan menyelesaikan kewajiban pinjaman entitas anak yang telah jatuh tempo," kata Michael.

Diungkapkan, pada penghujung tahun 2018, Perusahaan berhasil memperoleh pinjaman baru sejumlah 235 juta dollar AS dari beberapa kreditur luar negeri. "Pencapaian ini merupakan cerminan masih tingginya tingkat kepercayaan pihak luar terhadap Perusahaan. Ke depannya, Perusahaan tetap optimistis dapat meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan," katanya.

Pengelolaan Batu Bara

Terkait aktivitas perusahaan, Michael mengungkapkan hingga akhir 2018 telah mengelola batu bara melalui anak perusahaan, Mitratama Perkasa dan entitas ventura bersama, PT Nusa Tambang Pratama, sebanyak 72,43 juta ton. "Terjadi penurunan sekitar 6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tetapi, penurunan ini tidak berdampak signifikan terhadap operasional Perusahaan dalam penanganan batu bara mitra usaha, secara keseluruhan. Jumlah penanganan batu bara ini diharapkan akan terus meningkat hingga mencapai 86 juta ton sampai dengan akhir tahun ini," jelasnya.

Untuk tahun 2019, BIPI menargetkan tambahan penanganan batu bara di wilayah Sumatera Selatan sebanyak 1,5 juta ton, melalui entitas anaknya, PT Putera Hulu Lematang. Hal ini seiring telah diselesaikannya pembangunan pelabuhan serta fasilitas pendukungnya di akhir tahun lalu.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top