Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyakit Musiman l Hingga Februari, 1.000 Orang Terkena Deman Berdarah Dengeu

Pencegahan DBD di DKI Minim

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dinas Kesehatan Pemprov DKI dinilai belum melakukan terobosan baru dalam melakukan penanggulangan darurat DBD.

Jakarta -Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta semakin mewabah. Hingga awal Februari, data warga yang terkena DBD mencapai 1.000 orang. Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dianggap minim melakukan pencegahan DBD di Ibu Kota.

"Dinas Kesehatan masih fokus dengan upaya kuratif, yaitu bagaimana mengobati warga yang terkena DBD. Sedangkan langkah preventif dan promotif tidak digalakkan dan sebatas seremonial saja," ujar Ketua Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan, di Jakarta, Kamis (7/2).

Upaya kuratif itu, ungkapnya, terlihat dari pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang menggratiskan biaya pengobatan di rumah sakit untuk pasien yangterjangkit DBD. Padahal, katanya, upaya preventif dan promotif lebih penting dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif warga.

"Jakarta ini sudah kondisi darurat DBD, namun belum ada langkah konkret pencegahan dari Dinas Kesehatan DKI. Padahal yang terpenting itu adalah pencegahan dan sosialisasi dengan melibatkan warga untuk bersama-sama Pemprov DKI berpartisipasi aktif melakukan penanggulangan terhadap bahaya DBD," kata Tian, sapaan akrab Martha Tiana Hermawan.

Terobosan Baru

Dalam hal ini, lanjut Tian, Dinas Kesehatan juga belum melakukan terobosan baru dalam melakukan penanggulangan darurat DBD. Dinas Kesehatan dinilai masih melakukan cara-cara kuno dalam penanggulangan darurat DBD.

"Harusnya disosialisasikan apa yang harus dilakukan warga untuk antisipasi DBD. Padahal Kepala Dinas Kesehatan DKI yang baru adalah mantan kepala bidang yang menanggani penanggulangan wabah penyakit tapi seperti tidak memahami masalah," tegasnya.

Menurutnya, penanganan DBD sangat diperlukan peran serta masyarakat, seperti Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus yang perlu terus dikampanyekan dan dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun terutama pada musim penghujan. Program PSN ini belum masif dilakukan masyarakat.

Program 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan DBD, yakni 1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2. Menggunakan obat anti nyamuk; 3. Menggunakan kelambu saat tidur; 4. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5. Menanam tanaman pengusir nyamuk; 6.Mengatur cahaya dan ventilasi di dalam rumah; 7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

Selain itu juga ada lima langkah pencegahan DBD, yakni 1. Bersihkan bak mandi seminggu sekali; 2. Perhatikan perabotan rumah tangga yang menampung air; 3. Gunakan kasa nyamuk; 4. Jangan menumpuk/menggantung baju terlalu lama; 5. Gunakan lotion antinyamuk/kelambu.

"Seharusnya dengan digantinya kepala Dinas Kesehatan harus ada tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk antisipasi DBD. Bukan hanya kuratif saja dengan tidak memperbaiki kinerja Dinas Kesehatan yang semakin lama semakin buruk," imbuhnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan terus menggenjot tindakan preventif agar kasus DBD tidak mewabah lebih besar. Dari sisi pemerintah, pihaknya mengandalkan relawan juru pemantau jentik (Jumantik) dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah-rumah warga.

"Lalu yang kedua adalah respon cepat apabila ada tanda-tanda demam berdarah jangan menunggu sampai parah. Datangi langsung ke puskesmas kemudian periksa dan apabila harus dirawat maka kita akan siap untuk merawat dan kita akan rawat semuanya siapapun yang mengalami DBD akan kita tampung, kita akan rawat dan memang dibebaskan biaya," kata Anies. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top